Film He Who Dares dan Kisah Pasukan Khusus SAS Inggris di Hutan Kalimantan

Mentari DP

Editor

Film He Who Dares: Downing Street Siege dan kisah agen SAS Inggris di Pulau Kalimantan.
Film He Who Dares: Downing Street Siege dan kisah agen SAS Inggris di Pulau Kalimantan.

Intisari-Online.com - Pernahkah Anda menonton filmHe Who Dares: Downing Street Siege?

FilmHe Who Dares: Downing Street Siegedirilis tahun 2014 silam dan akan tayang malam ini, Sabtu (4/2/2023) pukul 23.45 WIB di Trans TV.

Film ini menceritakan kisah mantan agen Special Air Services (SAS)yang terpaksa diberhentikan karena gagal menyelamatkan putri Perdana Menteri yang bernama Allice.

Lalu ketika dia Amerika Serikat (AS), dia menemukan bahwa Perdana Menteri diculik.

Dia pun berusaha menyelamatkannya dengan melawan sekelompok teroris.

Dilansir dari military.com pada Sabtu (4/2/2023), Special Air Service (SAS) adalah unit pasukan khusus Angkatan Darat Inggris.

SASdidirikan sebagai resimen pada tahun 1941 oleh David Stirling dan pada tahun 1950, dibentuk kembali sebagai korps.

Unit ini berspesialisasi dalam sejumlah peran termasuk melawan-terorisme, penyelamatan sandera, aksi langsung, dan pengintaian rahasia.

Sebagian besar informasi tentang SAS sangat dirahasiakan.

Namun ada kisah unik antara pasukan andalan TNI AD, Kopassus, yang pernah permalukan pasukan khusus Inggris SAS di hutan Kalimantan.

Bagaimana kisahnya?

Baca Juga: Nonton Film The Last Days on Mars, Bisakah Kita Tinggal di Mars?

Kisah ini dimuat pada majalah Intisari pada tahun 1964.

Saat itu, tengah terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia yang memicu konflik bersenjata di perbatasan.

Alhasil, Presiden Soekarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora) dan memintaKomando tempur Dwikora untukmempersiapkan operasi militer terhadap Malaysia.

Sementara Malaysia dibantu oleh pasukan Inggris dan negara persemakmuran lainnya. Akan tetapi mereka tidak bisa menghadapi pasukan gerilya Indonesia.

Menurut Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Ahmad Yani, medan tempur sangat sulit.

Oleh karenanya, dia mengirimkan Batalyon II RPKAD (nama satuan Kopassus saat itu) untuk mengamankan perbatasan.

Saat itu,Benny Moerdani,anggotaRPKAD yang sukses memimpin perang gerilya di Irian Barat, kembali memimpin.

Hebatnya, pasukan Benny melakukan tugas dengan baik. Mereka berpindah-pindah, membantu warga, hingga mulai melakukanperang gerilyadengan pasukan Inggris.

Meski pasukan Inggris dikenal sebagai salah satu pasukan elit dunia SAS, tapi pasukan Benny melawan mereka satu per satu.

Pada akhirnya mereka berhasil menembak mati musuh. Hingga membuat dua orang lainnya melarikan diri.

Rencananya pasukan SAS yang terlukamau dibawa ke Jakarta, tapi karena kurangnya sarana, agen itu meninggal dunia.

Baca Juga: Film Runner Runner: Contoh Kejahatan Digital Terkait Poker Online

Sehingga anggota SAS itu dimakamkan di tengah hutan Kalimantan.

Sebagai tanda, diatas makamnya hanya diberitanda pengenal kalung.

Sedangkan persenjataanya dikirim ke Jakarta sebagai bukti.

Baca Juga: Film Crime Story: Kisah di Balik Penculikan Miliarder ChinaTeddy Wang

Artikel Terkait