Makanan-Makanan Sehat yang Merusak Lingkungan (1)

Lintang Bestari

Editor

Makanan-Makanan Sehat yang Merusak Lingkungan (1)
Makanan-Makanan Sehat yang Merusak Lingkungan (1)

Intisari-Online.Com – Sudah pasti jika junk food membahayakan lingkungan hingga saat ini. Namun, para ilmuwan telah menemukan fakta bahwa selada ternyata tiga kali lebih membahayakan lingkungan daripada bacon. Mengapa begitu? Apa saja kah makanan-makanan sehat yang ternyata merusak lingkungan?

SeladaPara peneliti dari Carnegie Mellon University menemukan bahwa mengonsumsi selada tiga kali lebih membahayakan emisi gas rumah kaca dibanding bacon. Hal ini dikarenakan selada memiliki kalori rendah, seseorang harus memakan sebongkah selada untuk mendapatkan kalori yang setara dengan dua lapis bacon. Selada juga lebih mungkin hancur terlebih dahulu sebelum sampai di meja makan. Sisa makanan itu meningkatkan jejak emisi lebih banyak.

AvokadDi Meksiko, di mana sehari-hari disebut sebagai "emas hijau", avokad bisa membunuh kita. Produksi buah ini terpusat di negara bagian Michoacan dan banyak yang dikendalikan oleh kartel narkoba, Caballeros Templario. Mereka membuat petani dan pemilik lahan harus menyerahkan persentase dari pendapatan mereka, menetapkan pajak pada buah yang dijual, bahkan membunuh mereka yang tidak mematuhi peraturan itu.

Selain itu, budidaya avokad juga menguras air di California. Permintaan avokad meningkat cukup drastis. Dan itu berarti diperlukan air yang lebih banyak agar avokad tetap bisa tumbuh. Kira-kira dibutuhkan 72 galon air untuk menumbuhkan satu pon avokad.

AlmondSalah satu makanan sehat yang merusak lingkungan adalah almond. Jenis kacang-kacangan sehat ini ternyata agak sedikit rakus. Pasalnya, dibutuhkan satu galon air untuk memproduksi sebutir kacang almond. California memproduksi 82% almond untuk seluruh dunia dan saat ini wilayah tersebut mengalami kekeringan

Kacang MeteKacang mete merupakan jenis kacang yang paling banyak dimakan di Amerika Serikat dan Eropa. Kaya akan mineral, serat, protein dan lemak tak jenuh, kacang mete dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan umur yang lebih panjang. Namun, di India, di mana 60% kacang mete diproduksi, ada cerita lain.

Sebelum mendapatkan rasa yang enak, kita perlu memecahkan kulitnya yang seperti kulit kerang mengunakan cardol dan asam anakardat. Akibatnya, banyak masyarakat India yang berkerja di industri kacang mere memiliki luka bakar akibat zat kimia itu karena mereka tidak difasilitasi dengan sarung tangan. (telegraph)