Intisari-Online.com - Usul terkait naiknya biaya haji Indonesia langsung menjadi pembicaraan di mana-mana.
Bagaimana tidak, biaya haji Indonesia naik hampir dua kali lipat dari tahun 2022.
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (24/1/2023), biaya haji Indonesia 2023 menjadi Rp69 juta.
Usulan itu sendiri disampaikan olehMenteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR pada Kamis (19/1/2023) kemarin.
Ada beberapa alasan naiknya biaya haji Indonesia. Salah satunya dari paket layanan haji.
Di mana paket layanan haji tersebut mencakup akomodasi, konsumsi, dan transportasi di Arab Saudi. Baik di Jeddah, Makkah, dan Madinah.
Alasan lain karena naiknya kurs Dollar dan kurs Riyal.
Saat ini, 1 Dollar AS sama dengan Rp15.300. Sementara 1 Riyal Arab Saudi menjadi Rp4.080.
Alasan terakhir adalah pesawat yang sangat bergantung pada harga avtur (bahan bakar yang digunakan pesawat).
Meski begitu,Kemenag Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengatakan naiknya biaya haji Indonesia ini masih usulan.
Di mana kenaikan biaya haji Indonesia belum final.
Baca Juga: Hasil Peradaban Islam pada Masa Modern
Di sisi lain, ketika ada usulankenaikan biaya haji Indonesia,Arab Saudi malah menurunkan biaya paket layanan hajinya.
Ya, Pemerintah Arab Saudi menurunkan paket layanan haji 2023 sekitar 30% dari tahun sebelumnya.
Paket haji itu adalahlayanan haji dari 8-13 Zulhijjah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Hilman menjelaskan ada 4 paket layanan tahun 2023 yang ditawarkan oleh pemerintah Arab Saudi, yaitu:
-Mulai SAR 10,596 - SAR 11,841 (sekitar Rp43 juta - Rp48 juta)
- Mulai SAR 8,092 - SAR 8,458 (sekitar Rp33 juta - Rp34,5 juta)
- Mulai SAR 13,150 (sekitar Rp53,6 juta)
- Mulai SAR 3,984 (sekitar Rp16 juta), hanya ada akomodasi dan konsumsi di Arafah dan Muzdalifah,tapi tidak ada layanan di Mina.
Selain itu, mahalnya biaya haji Indonesia juga berbanding jauh dengan antrian keberangkatan haji atau estimasi keberangkatan haji.
Mengingat Indoenesia merupakan salah satu negara Muslim di dunia, maka jemaah haji Indonesia harus menunggu selama bertahun-tahun untuk bisa naik haji.
Dalam pelaksanaannya, secara reguler, antrian haji bisa mencapai 30 tahun lamanya.
Baca Juga: Alasan Buya Hamka Menolak Teori Gujarat dan Pilih Teori Makkah
Jika pun cepat, maka itu membutuhkan waktu hingga 15 tahun lamanya.
Setiap kota di Indonesia memiliki jumlah kuota yang berbeda-beda. Ada yang banyak, ada juga yang sedikit.
Jadi selain harus melihat kuota jemaah haji Indonesia, calon jemaah juga harus melihat berapa banyak kuota setiap kota.
Apalagi keberangkatan haji setiap daerah di Indonesia berbeda-beda.
Pemerintah Arab Saudi memang memberikan kuota kepada setiap negara untuk naik haji dan Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapatkan kuota haji terbanyak.
Saat ini, kuota jemaah haji Indonesia mencapai 231.000 jemaah.
Baca Juga: Pembunuhan Berantai Wowon: Ahli Psikologi Forensik Beberkan Fakta-fakta Pembunuh Berantai