Intisari-Online.com- Apa sajapeninggalan Kerajaan Tarumanegara?
Peninggalan Kerajaan Tarumanegaramenjadi bukti eksistensi keberadaan kerajaan itu sendiri.
Sebelum mengetahuipeninggalan Kerajaan Tarumanegara, Anda harus tahu bahwa Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu tertua di nusantara setelah Kutai.
Letak kerajaan ini berada di tepi Sungai Citarum, Jawa Barat.
Pendiri Kerajaan Tarumanegara adalah Maharesi Jayasingawarman dari India.
Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke-4, lebih tepatnya tahun 358 M dan mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Purnawarman (395-434 M).
Pada periode kekuasaan Purnawarman, rakyat hidup tenteram dan Tarumanegara berhasil menguasai 48 kerajaan daerah.
Secara umum, wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh Jawa Barat.
Lantas apa saja prasastipeninggalan Kerajaan Tarumanegara?
Baca Juga:7 Bukti Peninggalan Kerajaan Islam di Jawa, Yuk Simak Apa Saja?
Seperti diketahui, Tarumanegara termasuk salah satu kerajaan yang menyisakan banyak peninggalan, baik berupa prasasti, arca, hingga candi.
Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara ditulis menggunakan huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta.
Dari tujuh buah prasasti peninggalan Tarumanegara, lima diantaranya ditemukan di Bogor, satu di Jakarta, dan satu lagi di Lebak Banten.
Berikut ini tujuh prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara:
1. Prasasti Pasir Awi
Prasasti yang dipahat pada batu alam ini juga ditemukan oleh N. W. Hoepermans pada 1864.
Namun, lokasinya berada di kawasan hutan perbukitan Cipamingkis, Kabupaten Bogor.
Prasasti Pasir Awi berpahatkan gambar dahan dengan ranting dan dedaunan serta buah-buahan (bukan aksara) serta gambar sepasang telapak kaki.
2. Prasasti Cidanghiang atau Prasasti Lebak
Prasasti ini ditemukan di Lebak, pinggir Sungai Cidanghiang, Pandeglang, Banten.
Isi Prasasti Cidanghiang berupa pujian kepada Purnawarman sebagai panji seluruh raja, keberanian, keagungan, dan keperwiraan sesungguhnya dari seluruh raja dunia.
3. Prasasti Kebon Kopi
Prasasti Kebon Kopi dibuat sekitar 400 M dan ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig di Ciampea, Bogor.
Pada prasasti ini terdapat gambar bekas tapak kaki gajah sang raja.
Berikut ini isi Prasasti Kebon Kopi.
"Kedua jejak telapak kaki adalah jejak kaki gajah yang cemerlang seperti Airwata kepunyaan penguasa Tarumanegara yang jaya dan berkuasa."
4. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu ditemukan di daerah Tugu, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang dan isinya paling panjang di antara peninggalan yang lain.
Isi Prasasti Tugu menyatakan letak ibu kota Kerajaan Tarumanegara dan menerangkan penggalian Sungai Cabdrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian saluran (sungai) yang bernama Gomati yang panjangnya 11-12 km oleh Purnawarman.
Penggalian ini dimaksudkan untuk menghindari bencana alam berupa banjir dan kekeringan yang terjadi di musim kemarau.
5. Prasasti Jambu atau Prasasti Koleangkak
Prasasti ditemukan di puncak Bukit Koleangkak, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang.
Baca Juga:Ada Peninggalan Berusia 3 Abad, Inilah 5 Tempat Bersejarah di Makassar
Pada prasasti ini juga berukir sepasang telapak kaki dan diberi keterangan berbentuk puisi dua baris.
Berikut ini isi Prasasti Ciaruteun.
"Yang termasyur serta setia kepada tugasnya ialah raja yang tiada taranya bernama Sri Purnawarman yang memerintah Taruma serta baju perisainya tidak dapat ditembus oleh panah musuh-musuhnya."
"Kepunyaannyalah kedua jejak telapak kaki ini, yang selalu berhasil menghancurkan benteng musuh, yang selalu menghadiahkan jamuan kehormatan (kepada mereka yang setia kepadanya), tetapi merupakan duri bagi musuh-musuhnya."
6. Prasasti Ciaruteun atau Prasasti Ciampea
Pada prasasti yang ditemukan di Sungai Ciaruteun ini terdapat lukisan laba-laba serta telapak kaki Raja Purnawarman, yang diibaratkan kaki Dewa Wisnu.
Berikut ini isi Prasasti Ciaruteun.
"Kedua (jejak) telapak kaki yang seperti (telapak kaki) Wisnu ini kepunyaan raja dunia yang gagah berani yang termasyur Purnawarman penguasa Tarumanegara."
7. Prasasti Muara Cianten
Prasasti ini pertama kali ditemukan oleh N. W. Hoepermans pada 1864 di tepi Sungai Cisadane.
Berikut ini isi Prasasti Muara Cianten.
"Ini tanda ucapak Rakryan Juru Pengambat dalam tahun (Saka) kawihaji (8) panca (5) pasagi (4), pemerintahan negara dikembalikan kepada raja Sunda.
Baca Juga:10 Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang Harus Anda Ketahui, Apa Saja?
(*)