Intisari-Online.com – Seorang teman bercerita kalau sedang datang bulan, pada hari pertama selalu mengalami sakit yang luar biasa, seperti kram pada perutnya, sampai-sampai saya kasihan melihatnya. Kadang wajahnya sampai pucat dan bibirnya jadi kebiruan menahan sakit. Sakit itu baru hilang ketika memasuki hari ketiga haid. Bagaimana mengatasi nyeri haid yang demikian?
Sebenarnya sebagian besar wanita mengalami kram sewaktu haid, cuma saja dalam kadar yang berbeda-beda. Itu hal biasa, karena waktu haid hormon prostaglandin (zat yang membuat otot rahim berkontraksi dan merontokkan lapisan dindingnya). Hanya memang sebagian wanita ada yang mengalami kram yang hebat, sampai ada rasa mual, diare, dan perlu obat penghilang rasa sakit. Kram pada perut selagi haid itu disebut dismenorea yang artinya “haid yang sakit”.
Dismenorea ini ada dua, primer dan sekunder. Bila tidak ada kelainan ginekologis, rasa nyeri itu disebut dismenorea primer. Penderita nyeri haid ini diperkirakan memiliki tingkat hormon prostaglandin yang tinggi, sehingga kontraksi yang terjadi lebih hebat dan membuat saraf jadi lebih sensitif terhadap rasa sakit. Dismenorea primer tidaklah berbahaya. Rasa nyeri ini biasanya hilang pada pertengahan usia 20-an atau setelah melahirkan.
Sedangkan dismenorea sekunder adalah rasa nyeri karena adanya gangguan ginekologis. Hal ini disebabkan karena adanya tumor fibroid (tumor jinak pada dinding rahim), endometriosis, kista atau tumor pada dinding indung telur. Untuk penderita dismenorea sekunder ini biasanya dokter akan melakukan usaha menangani penyebabnya.
Memberikan kompres/bantalan panas dan melakukan peregangan lembut merupakan salah satu obat alami menghadapi kram karena haid. Melakukan olahraga cukup sehari-hari dan membatasi berat tubuh juga merupakan hal penting.
Ada yang berpendapat bahwa mengonsumsi magnesium dengan dosis sekitar 100 mg 3x sehari mulai dari minggu sebelum dan sampai masa haid mungkin akan merilekskan otot-otot rahim sehingga mencegah terjadinya kram.
Ramuan tanaman obat berikut ini mungkin bisa dipilih untuk meringankan keluhan:
Bila nyeri masih dirasa selama haid berlangsung atau lebih dari tiga hari, sebaiknya ke dokter ginekolog untuk mengetahui kemungkinan ada penyakit lain yang menyerang bagian reproduksi Anda. (Menu Sehat)