Ledakannya Setara Bom 100 Gigaton, Inilah Dampak Mengerikan Tsunami Aceh 2004

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Tsunami Aceh
Tsunami Aceh

Intisari-online.com - Tepat pada hari ini sebuah peristiwa besar pernah mengguncang Indonesia, tepatnya 26 Desember 2004 silam.

Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan tsunami Aceh 2004 silam.

Tsunami Acehmenciptakan patahan terpanjang dengan durasi terpanjang yang pernah diamati.

Menurut tiga laporan oleh kelompok sismolog Internasional yang diterbitkan oleh Jurnal Science.

Gempa tersebut menciptakan getaran kuat setara bom 100 megaton.

"Biasanya, gempa bumi kecil berlangsung kurang dari satu detik, gempa berukuran sedang berlangsung selama beberapa detik, antara 500-600 detik," katanya.

Gempa tersebut melepaskan sejumlah energi setara dengan bom 100 megaton, menurut Roger Bilham, profesor ilmu geologi di University of Colorado.

Gempa tersebut berpusat di Samudera Hindia, menyebabkan retakan besar di dasar laut Bumi yang diamati, hampir 800 mil. Selama perjalanan di Los Angelers, California, ke Portland Oregon.

Saking dahsyatnya gempa berkekiuatan 9,3 sr tersebut menjadi gempa terbesar ke-5 dalam sejarah.

Hari ini adalah peringatan tsunami Aceh yang ke-18 tahun.

Menurut PBB, 4 Januari 2005, jumlah korban yang tewas akibat tsunami Aceh adalah 200.000 jiwa lebih.

Baca Juga: Gempa Hari Ini dengan Magnitudo M 6,2 Guncang Jember, Simak Himbauan BMKG

Mengutip Kompas.com, ada sekitar 230.000 jiwa meninggal dalam bencana alam ini.

Kemudian, 500.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat peristiwa tersebut.

Bencana tersebut tak hanya menghujam Aceh bahkan beberapa negara ikut kena gempur akan ganasnya bencana ini.

Maladewa misalnya juga ikut lebur, Sri Lanka dan India juga babak belur, bahkan Somalia dengan jarak sekitar 4.500 km ikut kena gempur.

Hingga tercatat 14 negara mengalami dampak dari bencana paling mematikan pada era 2000-an ini.

Tsunami ini bahkan dikenal secara internasional dengan sebutan tsunami Samudera Hindia, yang menewaskan 226.000 orang menurut data Reuters.

Sayangnya peristiwa ini tak bisa diprediksi atau pun diramalkan kedatangannya, hanya saja waktu tempuh tsunami Aceh mencapai daratan bisa diprediksi.

Misalnya, untuk mencapai pantai Aceh membutuhkan waktu sekitar 20 menit, kemudian dua jam untuk mencapai Srilanka dan lima jam mencapai Somalia.

Jeda waktu ini bisa saja dimanfaatkan untuk menyelamatkan diri, andai saja kedatangan tsunami sudah bisa diketahui lebih dahulu.

Bayang-bayang Tsunami di Indonesia

Sayang ketakutan akan tsunami tak berhenti begitu saja dan masih menjadi bayang-bayang kelam yang menghantui Indonesia.

Baca Juga: Gempa Bumi 6,4 Magnitudo Guncang Aceh, Mengapa Sering Terjadi Gempa Bumi di Indonesia?

Dalam kurun waktu bertahun-tahun, bencana tsunami kembali menggema di Indonesia, ketika beberapa wilayah luluh lantah akibat bencana bernama tsunami.

Pada 25 Okober 2010, misal bencana seperti Aceh menerjang daerah Mentawai dengan gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Sumatera Barat hingga Bengkulu.

Kemudian pada 2018, dua bencana tsunami juga kembali melanda Indonesia, hanya dalam kurun waktu 1 tahun bencana ini datang silih berganti.

Artikel Terkait