Intisari-Online.com - Dalamfilm dokumenter NetflixPangeran Harry danMeghan Markle yang baru saja dirilis, terlihatMeghan Markle bercanda tentang tradisi curtsy.
Dalamfilm dokumenter NetflixPangeran Harry danMeghan Markle tersebut, Meghanmenjelaskan bahwa dia harus melakukan tradisi curtsy ataumembungkuk hormat kepada mendiangRatu Elizabeth II.
"Bagaimana Anda menjelaskan bahwa Anda harus tunduk pada nenek Anda?"
"Dan bahwa Anda perlu memberi hormat? Terutama kepada orang Amerika… itu aneh," kataMeghan Markle.
Bahkan Meghan menampilkan caracurtsy, lalu terkikik di depan kamera.
"Saya senang bertemu dengan Anda, Yang Mulia. Apakah itu baik-baik saja? Itu sangat intens," ungkap Meghan.
"Saya tidak tahu apa yang saya lakukan!".
Apa yang dilakukanMeghan Markle ini langsung menjadi pro dan kontra. Sebab beberapa orang mengatakan tradisicurtsy adalah tradisi negara Inggris.
Tradisi curtsy adalah tradisi yang dilakukan oleh setiap wanita Inggris saat berjumpa dengan anggota kerajaan atau yang status sosialnya lebih tinggi.
Tradisi ini dilakukan dengan cara menekuk lutut sembari menundukkan kepala.
Cara ini dianggap setara dengangerakan membungkukkan kepala yang dilakukan laki-laki.
Baca Juga: Kini Jadi Pangeran Wales, Apa Nama yang Akan Dipakai Pangeran William Jika Menjadi Raja Inggris?
Menurutpelatih etiket dan ahli William Hanson, curtsy bukan hal yang wajib dilakukan oleh siapa pun.
Hal ini setidaknya menurut aturan yang berlaku.
Namun bagi warga negara Inggris khususnya para wanita, tradisicurtsyadalah norma jika bertemu bangsawan.
"Itu tidak wajib. Akan tetapi dapat dilihat sebagai tidak sopan jika menolak melakukannya," ucapHanson seperti dilansir daritelegraph.co.uk pada Sabtu (17/12/2022).
Grant Harrold, pakar kerajaan dan mantan kepala pelayan Pangeran Charles, juga mengatakan serupa.
"Curtsy adalah pilihan pribadi seseorang, bukan hal yang dipaksakan," ungkapnya.
Ini terbukti tidak adakode perilaku wajib saat bertemu Ratu Elizabeth atau anggota keluarga kerajaan lainnya yang dijelaskan dalam situs resmi Kerajaan Inggris.
"Tetapi banyak orang ingin menjalani bentuk-bentuk tradisional,"jelasnya.
Alasannya karena tradisicurtsy mulai diterapkan oleh para bangsawan ketika mereka berusia lima tahun.
Biasanya tradisi ini dilakukan kepadaorang yang mereka hormati, yaitu pemimpin monarkinya.
Namun ingat, setiappemimpin monarki lainnya tidakmelakukan tradisi curtsy pada satu sama lainnya.
Baca Juga: Kisah Henry VIII dari Inggris dan Pasangan, Punya 6 IstriTapi 2 Diusir dan 2 Lainnya Dipenggal
Kita sering melihat para bangsawan melakukan tradisi ini padaacara kerajaan yang bersifat publik danpertemuan pribadi.
Terkadang juga ini bentukpenghormatan tersendiri pada sosok yang dihormatinya atau disayanginya.
Contoh apa yang dilakukanPutri Anne dan Kate Middleton di depan peti mati Ratu Elizabeth II.
Atau tradisi curtsy juga mempertimbangkan status sosial seseorang dalam hierarki monarki.
MisalnyaKate Middleton yang kini berstatus Princess of Walestetap harus melakukan curtsy pada Putri Beatrice dan Putri Eugenie.
Alasannya karenaPutri Beatrice dan Putri Eugenie merupakan keturunan bangsawan berdasarkan darah, bukan dari pernikahan.
TapiKate Middleton tidak perlu melakukannya jika Pangeran William beradadi ruangan yang sama.
Sebab'status' Pangeran William lebih tinggi.
Dokumen terkait panduanwanitabangsawan perempuan yang melakukan curtsy ada di dalam Kerajaan Inggris.
Adakah bangsawan Inggris yang tidak melakukantradisicurtsy?
Jawabannya ada, yaitu Ratu Elizabeth II.
Sepanjang hidupnya, mendiang Ratu Inggris ini tidakpernah melakukan curtsy pada siapa pun.
Namun dia pernah melakukannya padasaat pemakaman Putri Diana pada 1997silam.
Meski tidak sampai menekuk lututnya,Ratu Elizabeth II terekam kamera sedang membungkukkan kepala sebagai bentuk penghormatandi depan peti mati mantan menantunya itu.
Baca Juga: KisahRaja William IV, Raja Inggris Paling Eksentrik, Disebut Punya 10 Anak Haram