Intisari-Online.com - Sebagian orangtua mengatakan bahwa adalah sulit untuk menjadi sahabat anak, karena masalah usia dan generasi yang berbeda. Hubungan orangtua dan anak memang sensitive dan sangat emosional. Namun, menjadi teman bagi anak tidaklah sesulit yang dibayangkan. Lalu, bagaimana orangtua menjadi sabahat anak dengan mudah?
1. Memberikan ‘ruang’
Ruang yang tepat untuk anak-anak adalah penting. Ketika orangtua dan anak menyimpan pendekatan atau hubungan yang disipliner, maka ini akan membatasi anak melakukan hal tertentu. Ruang untuk saling berbagi adalah penting agar tidak ada kesalahpahaman.
2. Berkomunikasi dengan benar
Komunikasi orangtua dan anak juga penting untuk membangun hubungan yang baik. Dengan berkomunikasi dengan tepat dan benar, maka akan menciptakan kenyamanan satu sama lain. Anak juga akan menjadi lebih ramah dan selalu terbuka tentang apa yang ia lakukan sehari-hari, sehingga tidak ada yang disembunyikan.
3. Sabar
Kesabaran akan meningkatkan ikatan atau hubungan persahabatan antara orangtua dan anak. Belajar untuk memahami impian dan aspirasi anak agar mereka merasa dihargai. Percayalah pada anak terhadap apa yang mereka pikir atau rasakan, dan selalu sabar dalam menghadapi setiap situasi bersama anak.
4. Menjaga keseimbangan
Orangtua harus juga selalu tahu batasan bersama anak. Kapan orangtua bertindak sebagai orangtua dan kapan sebagai teman, karena ada garis tipis di antaranya. Keseimbangan yang tepat dibutuhkan untuk memelihara ikatan persahabatan. Dengan demikian, orangtua juga tidak boleh meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang orangtua.
5. Menjelaskan segala hal dengan ramah
Beberapa orangtua memberikan penjelasan kepada anaknya dengan cara berteriak, dimana ini akan menciptakan kesan yang negatif dalam pikiran anak. Berikan penjelasan secara ramah agar anak juga lebih mudah memahaminya. Tindakan atau perilaku yang kasar tidak dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan anak, sehingga cara yang terbaik adalah dengan bersikap ramah.
6. Mengakui dan menerima
Ketika orangtua melakukan kesalaha, baik besar atau kecil, selalulah mengakui kesalahan di depan anak-anak. Ini dapat membantu dan meningkatkan hubungan antara anak dan orangtua. Dengan seperti ini juga kemudian akan mengajarkan anak untuk menerima kesalahan jika mereka melakukannya.
7. Jangan mengatakan “tidak”
Anak-anak sering tidak membagikan perasaannya kepada orangtua karena orangtua sering mengatakan “tidak”. Anak akan merasa takut untuk berbagi pengalaman atau perasaannya karena orangtua seperti tidak menghargai. Hal ini penting untuk mendorong anak melakukan sesuatu yang ia suka. Namun, jika menyangkut keamanan dan keselamatannya, maka orangtua juga harus kembali pada memberikan penjelasan secara ramah mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukan.
Sekarang kita sudah tahu bagaimana orangtua menjadi sabahat anak, jadi mulai sekarang tingkatkan hubungan bersama anak, ya agar lebih terbuka dan menciptakan ikatan yang semakin kuat.(magforwomen.com)