8 Alasan Mengajarkan Nilai Kebaikan Pada Anak (1)

Monalisa Darwin D

Editor

8 Alasan Mengajarkan Nilai Kebaikan Pada Anak (1)
8 Alasan Mengajarkan Nilai Kebaikan Pada Anak (1)

Intisari-Online.com - Nilai dalam diri menjadi akar kehidupan kita. Semakin kuat akarnya, maka semakin tinggi pohon akan berdiri. Di dunia ini, kita harus menanamkan nilai yang sesuai dan tepat kepada anak-anak yang akan bermanfaat selama mereka masih hidup. Ada 8 alasan mengajarkan nilai kebaikan pada anak yang harus kita ketahui!

1. Karena mereka harus bertanggung jawab

Mengajarkan nilai kebaikan sama seperti mengajarkan anak untuk menerima kesalahan yang mereka perbuat sejak dini. Mereka akan menjadi berani menghadapi konsekuensi yang dihasilkan dari perbuatan mereka. Ketika orang tua memberikan pekerjaan atau tanggung jawab juga akan menjadikan mereka mengerti untuk menyelesaikan tanggung jawab itu. Ketika mereka berhasil, maka mereka juga akan mendapatkan perasaan yang puas dalam diri.

2. Mereka perlu etika

Anak-anak cenderung lebih cepat belajar dari contoh yang mereka lihat. Sebagai orang tua atau orang yang lebih dewasa, kita wajib memberikan panutan untuk anak dengan menunjukkan perilaku yang tepat. Memperbaiki atau menyelesaikan sesuatu yang tidak beres akan menjadikannya pelajaran tentang kebijaksanaan waktu. Dengan ini, anak akan mengembangkan kepribadiannya yang kuat dan menghargai sesuatu.

3. Harus menjadi pengambil keputusan yang baik

Anak-anak merasa lebih mudah untuk memilah masalah dan mengambil keputusan yang baik serta tepat ketika kita menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam dirinya. Anak juga akan menjadi seseorang yang jauh dari tindakan menghakimi serta akan menyelesaikan masalah dengan perasaan kasih dan kepercayaan.

4. Mereka harus menghargai dan menghormati orang lain

Nilai kebaikan, termasuk nilai menghormati orang lain, baik pendapat maupun kerja sesorang akan menjadi anak sosok yang mengagumkan. Kita harus membantu mereka untuk bersikap rasional serta mengajak mereka untuk menghargai setiap individu yang berbeda-beda dengan perspektifnya masing-masing.