Pada bulan Agustus, Pakistan setuju untuk mengirim pasukan ke Qatar untuk memastikan keamanan selama turnamen berlangsung.
Juga di bulan Agustus, Majelis Nasional Prancis menyetujui pengerahan sekitar 220 personel keamanan ke negara Teluk.
Degan tujuan untuk berpartisipasi dalam keamanan turnamen, memastikan keamanan para penggemar, termasuk publik Prancis.
Pada bulan Mei, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan akan membantu Doha dalam menyelenggarakan Piala Dunia yang aman.
Kementerian tersebut mengatakan akan membantu Qatar dalam meningkatkan kemampuan militernya untuk memerangi "terorisme" dan ancaman lain terhadap pertandingan sepak bola.
Dukungan akan mencakup dukungan keamanan maritim Royal Navy, perencanaan operasional, dukungan komando dan kontrol, serta saran ahli lainnya.
Qatar juga telah mencapai kesepakatan dengan Departemen Pertahanan AS untuk bekerja sama dalam "pengaturan teknis" selama turnamen berlangsung.
"Perjanjian teknis untuk menentukan dan menetapkan tanggung jawab terkait kerja sama antara kedua belah pihak, dan kontribusi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat untuk mendukung acara Piala Dunia FIFA 2022," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Qatar dalam sebuah pernyataan awal bulan ini.
Uni Emirat Arab dan beberapa negara Muslim lainnya akan mengirimkan tidak kurang dari 250 tentara, 3.200 polisi anti huru hara, ahli bahan peledak, anjing pendeteksi dan pendeteksi ranjau serta sebuah kapal perang kecil untuk tinggal selama 6 bulan di Qatar.
NATO juga berkomitmen untuk memberikan bantuan keamanan melalui pelatihan terhadap ancaman material kimia, biologi, radioaktif dan nuklir (CBRN).
Lalu, melindungi orang-orang kritis dan Ketiga adalah terhadap ancaman dari alat peledak improvisasi.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR