Intisari-Online.com - Mengajari anak membiasakan diri berpuasa sejak dini memang bukan hal mudah. Butuh kesabaran dan juga ketulusan serta kasih sayang untuk mendidik anak untuk belajar berpuasa.
Selain itu, sebagai orangtua kita pun harus lebih kreatif untuk menyiasati saat mengalami kondisi dimana anak rewel saat sedang belajar berpuasa.
(Baca juga:Terus-terusan Sengaja Dibuat Gagal, Jangan-jangan Anda Korban Bullying di Kantor)
Lalu, bagaimana tips jika anak rewel saat sedang belajar ibadah puasa? Berikut tips jitu mengajari balita berpuasa:
1. Latih anak dengan membatasi waktu makan camilan secara teratur setidaknya 2 minggu sebelum berpuasa.
Cara ini cukup ampuh untuk mulai mengajarkan anak soal ibadah puasa.
Kendala yang paling sering ditemui ialah ketika anak memiliki kebiasaan makan dan camilan yang tidak teratur sehinggamembuat anak sukar menahan nafsu mengunyah dan sebagainya.
Misalnya, terapkan waktu sarapan, makan siang, makan sore ataupun makan malam sesuai jadwalnya.
Jangan biarkan anak terbiasa makan dengan jadwal yang berantakan. Seperti makan siang di jam 2 kemudian makan camilan di jam 3 hingga jam 6 dan makan malam di jam 9 malam.
Hal di atas akan membuat anak tidak memiliki aturan untuk makan sekaligus membiasakan tubuhnya beradaptasi untuk berhenti makan ataupun camilan sesuai kondisi tubuhnya.
2. Ajari anak secara bertahap.
Jangan langsung memaksa anak untuk ibadah puasa penuh dengan cara memarahinya atau mengancamnya dan lain sebagainya.
Hal ini justru akan membuat buah hati kapok, merasa takut dan tersudut.
Ingat, apapun yang dilakukan anak dalam keadaan senang, fokus dan juga ikhlas akan membuat dia teratur untuk menjalankannya.
Mulailah dengan membatasi balita makan dan minum 3-4 jam, kemudian biarkan ia melahap makanannya.
Jika selama seminggu berhasil dan anak sudah terbiasa dan mulai kuat. Maka Anda bisa mulai menambahkan waktunya, semisal 4-6 jam agar tubuh dan pikiran anak semakin beradaptasi.
(Baca juga:Polisi Muda Ini Ubah Lokasi Prostitusi Dan Miras Jadi Tempat Mengaji Dengan Uang Pribadinya)
Ini pun terkait soal waktu sahur. Jangan memaksakan balita Anda untuk ikut menyantap sahur dengan membangunkannya. Apalagi jika ia baru berusia sekitar 2-3 tahun.
Terpenting adalah bagaimana ia mulai mengenal makna puasa dan tata cara puasa sejak dini yang tentunya disesuaikan dengan kondisi fisik dan perkembangan psikologisnya.
3. Jangan langsung memarahi anak dan mengejeknya.
Apapun yang berkonotasi negatif dan mengecilkan ‘semangat’ balita saat sedang berpuasa harus dihindari.
Contoh, ketika anak mulai rewel karena merasa lapar saat menuju siang atau sore hari. Maka, Anda bisa memberi pengertian untuk bersabar sembari mengecek kondisi fisiknya.
Jika memang tidak memungkinkan dan khawatir kesehatan anak tidak kuat, maka Anda bisa memperbolehkannya untuk makan dan minum. Kemudian mengajaknya kembali untuk berpuasa.
4. Beri ia hadiah atau penghargaan atas usahanya.
Ini merupakan cara paling mudah menyemangati anak untuk belajar berpuasa. Biasanya, anak akan lebih senang belajar berpuasa bila diiming-imingi hadiah atau penghargaan.
Tak perlu yang mahal, Anda dapat menjanjikannya menu berbuka puasa kesukaannya yang istimewa. Bahkan, di sore hari Anda bisa mengajaknya untuk membantu menyiapkan menu berbuka.
(Baca juga:Waduh, Ternyata Begini Cara Pesawat Asing Masuk Ke Indonesia Tanpa Ketahuan)
Tips lain, ialah dengan menjanjikannya hadiah seperti mainan, pakaian ataupun jalan-jalan di penghujung pekan ataupun saat hari Raya Idul Fitri nanti agar anak lebih bersemangat.
5. Jadikan diri Anda teladan yang baik
Kelompok usia anak lekat akan tindakan ‘mengcopy’ apapun yang dilihat, didengar dan dirasakannya dari lingkungan serta orang sekitar.
Jadi, sebagai orangtua Anda pun harus menunjukkan bahwa Anda tetap semangat, tetap aktif dan tetap senang meskipun tubuh sedang sedikit lemas ketika berpuasa.
Dengan begitu, anak akan menjadikan orangtuanya sebagai contoh utama yang membuatnya pun meniru perbuatan dan sikap Anda.
6. Alihkan fokus buah hati
Misalnya balita mulai rewel di jam-jam tertentu, Anda bisa mengalihkan perhatiannya dengan mengajaknya bermain.
Buat playground kecil-kecilan di rumah dengan berbagai mainan aktif dan buku bacaan bergambar yang menarik.
Anda juga bisa menenangkannya dan memeluknya mesra sembari mencoba mengajaknya tidur siang untuk istirahat.
Sekali lagi, tetap perhatikan kondisi kesehatan anak dan jangan memaksakannya, ya.
(Baca juga:Wajib Dicatat! Inilah 5 Kalimat yang Pantang Diucapkan Orangtua)