Intisari-Online.com - Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih banyak perempuan yang terkena depresi dibandingkan laki-laki. Hal itu terlihat di negara-negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat. Sayangnya, penelitian terbaru mematahkan hasil penelitian WHO tersebut.
Berdasarkan Research Investigator of Psychiatry, University of Michigan, AS, mengungkapkan, pria lebih rentan mengalami depresi dibandingkan wanita. Bahkan, pria juga lebih rentan dalam merangsang setiap penyeban stres (stressor) selama periode jangka panjang.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti menggunakan data dari penelitian perwakilan nasional yang meneliti bagaimana faktor psikologis mempengaruhi kesehatan fisik dan mental individu dari waktu ke waktu.
Kemudian, mempelajari efek dari kehidupan yang penuh stres pada pria dan wanita yang dilaporkan pada 25 tahun kemudian. Hasil penelitian menemukan, sebanyak 50% pria lebih rentan terhadap efek stres, sehingga berisiko besar mengalami depresi daripada wanita.
Sayangnya, pria yang mengalami depresi enggan mencari pengobatan kesehatan mental. Bahkan, sejak mengalami stres atau tekanan mereka tidak berusaha mencari pengobatan dan menganggap depresi sebagai kelemahan. Hal itulah yang membuat mengapa pria lebih rentan mengalami depresi dibandingkan wanita.
“Pria harus memperbaiki cara mereka mengatasi depresi dan memobilisasikan sumber daya mereka ketika menghadapi stres,” kata Shervin Assari, salah satu peneliti.
Selain itu, Assari menyarankan, agar para pria belajar mengelola stress dari wanita serta menganggap stres maupun depresi sebagai hal yang serius.
(Medical Daily)