Intisari-Online.com - Hidup tanpa pernah mengalami stres memang sesuatu yang mustahil. Namun, bukan berarti kita bisa mengabaikan stres yang kita alami. Terutama jika stres tersebut sudah berada dalam tahap yang berbahaya.
Walau stres tak mungkin kita hindari, tetapi seharusnya bisa dikendalikan agar tidak menjadi besar. Efek buruk stres bukan hanya dirasakan tubuh, tapi juga penurunan kestabilan emosi.
Biasanya kita baru menyadari diri ini sedang stres saat kita menjadi gampang marah, tidak sabaran, atau sakit kepala. Padahal, tubuh sebenarnya sudah mencoba berkomunikasi dengan kita lewat keluhan-keluhan "kecil" yang dirasakan tubuh.
Dengarkan sinyal tubuh yang menunjukkan bahwa kita sebenarnya sedang stres.
Fisik
Orang yang mengalami stres kronik memiliki kadar hormon kortisol tinggi dalam peredaran darahnya. Dalam jangka panjang, kortisol yang berlebihan ini akan merusak sistem imun. Perhatikan jika belakangan ini Anda menjadi gampang sakit, seperti flu atau tidak enak badan.
Sering sakit kepala, otot-otot di bahu tegang, dan nyeri, bisa menjadi tanda stres yang makin memburuk.
Pola tidur juga bisa terganggu oleh stres yang tidak terkontrol. Insomnia merupakan gejala awal stres. Bila Anda sering dibantu tidur oleh pil tidur, mungkin ini saatnya untuk mengenali kadar stres Anda.
Gejala lainnya adalah sulit menahan nafsu makan sehingga Anda ingin makan terus, atau justru kehilangan nafsu makan.
Emosi
Perubahan emosi, seperti mudah tersulut emosi, tidak sabaran, dan gampang menangis, merupakan tanda stres yang dialami memiliki kadar yang tinggi.
Tingkat libido juga bisa turun saat seseorang sedang stres. Selain itu, semakin tinggi level stres, tingkat kepercayaan diri juga ikut menurun.
Strateginya
Pengendalian stres sebenarnya bisa dilakukan oleh diri kita sendiri. Berlibur memang menjadi salah satu cara, tapi seringkali kita baru mengambil jeda untuk berlibur setelah stresnya kelewat besar.
Mulailah dari hal-hal kecil, seperti tidak mengabaikan keluhan sakit tubuh, memperhatikan pola tidur dan pola makan. Berolahraga juga bisa mengurangi stres. Cara ampuh lainnya adalah berkumpul dengan teman dekat, bukan hanya ngobrol secara online tapi bertatap muka langsung.
Ada banyak hal yang berada di luar kendali kita, misalnya saja kemacetan parah saat berangkat dan pulang kerja, kondisi ekonomi, atau pendapat orang lain terhadap kita. Walau begitu, cara berpikir kita terhadap suatu hal bisa diubah. Carilah perspektif lain dan ambil sisi positif dari sesuatu kejadian.
(kompas.com)