Intisari-Online.com -Jangan pernah mengekang emosi anak-anak, yang justru harus dilakukan para orangtua adalah mengenalkannya dan melatihnya untuk mengidentifikasi. Psikolog anak Rosita Pangabean, menegaskan, mengenal emosi penting bagi anak-anak agar bisa belajar untuk berempati.
Menurut Rosita, ada empat emosi dasar yang mesti dikuasai oleh anak-anak: senang, sedih, marah, dan takut.
Untuk permulaan, orangtua bisa memperkenalkannya dengan beragam emosi, kemudian melatih mereka untuk mengidentifikasinya. Misalnya memancing mereka dengan sebuah pertanyaan: “bagaimana perasaanmu?”
Kapan harus mulai memperkenalkannya? Pengenalan macam-macam emosi ini bisa dimulai pada usia 2-3 tahun. Kemudian, seiring bertambahnya usia, ajari anak mengidentifikasi emosi dan bagaimana cara mengatasinya. Ketika marah, anak harus sadar bahwa ia sedang marah. Anak juga harus tahu alasan ia marah dan bagaimana cara mengatasinya. Dengan begitu, anak bisa mengontrol emosinya tanpa menyakiti perasaan orang lain.
“Kalau anak enggak bisa ngenalin emosinya, dia bisa tantrum atau marah-marah sama ibunya, teman-temannya,” jelas perempuan yang biasa disapa Icha itu. Sayangnya, lanjut Icha, pengenalan emosi pada anak belum menjadi kebiasaan banyak orangtua. Padahal, pengenalan emosi sangat penting.
Setidaknya, tambah Icha, anak-anak sudah menguasai empat emosi dasar sebelum masuk usia sekolah. Dengan mengenal emosi, anak bisa bersosialisasi dengan baik kepada teman-temannya di sekolah. Anak akan memiliki kecerdasan emosional yang baik, bisa berempati, lebih peka, dan memiliki kepedulian. Jadi, anak jangan hanya diberikan kecerdasan intelektual saja, tetapi juga kecerdasan emosional.(Kompas.com)