Soal Serangan Rudal Rusia di Polandia, Bisakah NATO Melawan Rusia?

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - NATO langsung bergerak cepat ketika mendapat laporan rudal Rusia jatuh dibagian timur negara Polandia pada Selasa (15/11/2022).

Apalagi setelah serangan rudal Rusia tersebut, Polandia langsung mengajukan konsultasi dengan NATO.

Ini bertujuan untuk menentukan apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh NATO.

Diketahui dari kejadian ini dilaporkan setidaknya dua orang tewas.

Dan ini juga kali pertama rudal Rusia jatuh di wilayah salah satu anggota NATO.

Apakah ini ancaman? Atau sekedar salah sasaran?

Ingat, semua anggota NATO terikat dalam Pasal5 traktat Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara.

Pasal 5 menetapkan bahwa jika anggota NATO menjadi korban serangan bersenjata, maka setiap anggota lain dari Aliansi akan menganggap tindakan kekerasan ini sebagai serangan bersenjata terhadap semua anggota dan akan mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk membantu Sekutu yang diserang.

Ketika Rusia melakukan invasi ke Ukraina,NATO tidak mencari konfrontasi dan tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia.

Namun mereka terus menanggapi ancaman Rusia dan tindakan bermusuhan dengan cara yang bersatu dan bertanggung jawab.

BisakahNATO melawan Rusia?

Baca Juga: Xi Jinping Lihat Uji DinamisKereta Cepat Jakarta-Bandung, Ternyata Segini Banyak Uang Pinjaman dari China

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (16/11/2022), sejauh ini NATOmemiliki personel militer paling banyak dengan lebih dari lima juta tentara aktif.

Namun sebagian besar berkat militer AS.

Sementara Rusia hanya memiliki 850.000 pasukan.

Sekutu NATO juga mendominasi di udara dengan total lebih dari 20.000 pesawat.

Jauh lebih banyak dibanding Rusia yanghanya memiliki sekitar 4.000 pesawat.

Soal tank, pasukan Rusia memilikilebih dari 12.000 yang siap digunakan.Tapi NATO sekali lagi berkuasa dengan lebih dari 14.000 tank.

Di laut,Rusia memiliki lebih dari 600 kapal dan satu kapal induk.

Namun sekali lagi, NATO menjadi yang terbaik dengan lebih dari 2.000 kapal dan 17 kapal induk besar.

Saat perang Rusia dan Ukraina pecah,Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal NATO, memperingatkan semua pihak.

"Kami melihat aksi perang, serangan terhadap warga sipil dan kehancuran yang tidak terlihat sejak Perang Dunia 2," kataStoltenberg.

"Kita tidak bisa acuh tak acuh terhadap ini."

"Jika Rusia memenangkan perang ini, dia akan mendapat konfirmasi bahwa kekerasan berhasil."

"Kemudian negara tetangga lainnya mungkin akan menjadi target berikutnya," tutupStoltenberg.

Baca Juga: Bikin Seisi Dunia Panik, Rudal Rusia Jatuh dan Meledak di Polandia, NATO Langsung Lakukan Ini

Artikel Terkait