Peradangan bisa terjadi pada tulang rawan (osteoartritis), tendon, reumatoid artritis, atau gout (asam urat). Gejalanya antara lain lutut kemerahan, bengkak, dan terasa hangat. Rasa nyeri juga akan bertambah jika lutut digerakkan, dan terjadi kekakuan.
Menurut dr. Ade, penanganan nyeri lutut disesuaikan dengan penyebabnya dan juga berat ringannya nyeri. "Untuk nyeri akibat cidera, penanganan pertama adalah dengan RICE atau mengistirahatkan sendi, kompres es, bagian yang sakit dibebat, dan menaikkan kaki," katanya.
Beberapa alat bantu seperti elastic bandage, straps, atau menggunakan tongkat, juga dapat membantu penyembuhan nyeri lutut derajat ringan.
Sementara itu, untuk kasus yang berat, dokter mungkin menganjurkan dilakukan penyuntikan steroid ke sendi lutut. "Dibanding obat oral atau obat antinyeri, suntikan steroid bersifat lokal ke titik nyerinya," katanya.
Selain dengan pengobatan, setelah nyeri berkurang pasien diharuskan melakukan latihan fisik untuk memperkuat otot-otot paha dan sekitar lutut.
"Fungsi dari rehabilitasi medik adalah mengembalikan fungsi otot senormal mungkin dan memperkuat jaringan penyangga," katanya.
Kita bisa menjaga kesehatan lutut sedini mungkin, misalnya dengan cara menjaga agar tidak kelebihan berat badan yang dapat membuat beban lutut semakin berat, selalu melakukan pemanasan untuk mencegah cidera olahraga, serta aktif bergerak agar otot-otot tubuh kuat.
(kompas.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR