Intisari-Online.com - Hari ini akan terjadi fenomena gerhana bulan total yang jarang terjadi.
Jam Puncak gerhana Bulan total 8 November 2022 yakni pukul 18.00 WIB/19.00 Wita/20.00 WIT: Seluruh Indonesia bisa mengamati kecuali Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu.
Saat puncak gerhana Bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah.
Melansir Kompas.com, ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengatakan, tidak ada dampak langsung dari gerhana Bulan total 8 November 2022 ini.
"Tidak ada dampak langsung, tetapi pasang maksimum di laut bisa dipengaruhi oleh konfigurasi Bumi-Bulan-Matahari," jelasnya (2/11/2022).
Ia mengatakan, secara umum, konfigurasi Bumi, Bulan, Matahari memang akan berpengaruh pada pasang maksimum.
Fenomena alam ini pun memunculkan beragam mitos di beberapa wilayah, salah satunya di Jawa.
Nenek moyang orang Jawa meminta kepada masyarakat untuk prihatin atau mengadakan tirakatan memohon kepada Tuhan untuk diberikan keselamatan apabila terjadi gerhana bulan total.
Konon, masyarakat zaman dahulu memercayai bahwa gerhana bulan total bisa menimbulkan gempa bumi dahsyat.
Dulu dalam primbon-primbon Jawa lama, juga diharap hati-hati kalau ada gerhana bulan, biasanya air laut pasang.
Jadi, untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, masyarakat zaman dahulu membunyikan kentongan, memukul lesung, dan shalat gerhana.
Bahkan, kalau ada wanita yang hamil harus mengusap perutnya menggunakan merang padi.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR