Intisari-Online.com - Menjelang Hari Pahlawan 10 November besok, salah satu yang dicari biasanya Twibbon Hari Pahlawan.
Kini, kita biasa meramaikan hari-hari nasional atau peringatan tertentu dengan menggunakan twibbon.
Twibbon Hari Pahlawan juga bisa Anda temukan dan gunakan untuk memperingati Hari Pahlawan nanti.
Hari Pahlawan diperingati setiap tahun oleh Bangsa Indonesia untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur.
Ada berbagai cara untuk memperingati Hari Pahlawan, meramaikan media sosial salah satunya.
Mengutip laman Kemensos, tema Hari Pahlawan tahun 2022 adalah "Pahlawanku Teladanku".
Untuk mendapatkan logo Hari Pahlawan 2022, Anda bisa klik di sini.
Sementaara itu, berikut ini link twibbon Hari Pahlawan 2022:
1. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-1 >>> Klik
2. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-2 >>> Klik
3. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-3 >>> Klik
4. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-4 >>> Klik
5. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-5 >>> Klik
6. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-6 >>> Klik
7. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-7 >>> Klik
8. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-8 >>> Klik
9. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-9 >>> Klik
10. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-10 >>> Klik
11. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-11 >>> Klik
12. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-12 >>> Klik
13. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-13 >>> Klik
14. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-14 >>> Klik
15. Link Twibbon Hari Pahlawan 2022 ke-15 >>> Klik
Itulah beberapa link twibbon Hari Pahlawan 2022.
Sejarah Hari Pahlawan
Perayaan Hari Pahlawan ditetapkan melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno.
10 November sendiri merupakan tanggal terjadinya Pertempuran Surabaya, sebuah peristiwa penting bagi perjuangan Bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaannya.
Pertempuran Surabaya merupakan perang pertama antara pasukan indonesia dengan pasukan asing yang pecah pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Pertempuran Surabaya berawal dari peristiwa kedatangan pasukan sekutu pada 25 Oktober 1945.
Pasukan sekutu datang ke Indonesia untuk melucuti senjata Jepang, namun niat itu menyimpang dan justru menyerbu penjara di Surabaya pada 27 Oktober 1945.
Pasukan sekutu juga menduduki tempat-tempat vital seperti lapangan terbang, kantor pos, radio Surabaya, gedung internatio, pusat kereta api, pusat oto mobil dan lain-lain.
Mereka bahkan menjatuhkan selebaran yang isinya memerintahkan rakyat untuk menyerahkan kembali semua senjata dan peralatan perang milik Jepang dalam tempo 48 jam tanpa sepengetahuan Brigjen Mallaby.
Hal itulah yang kemudian membuat pecahnya perlawanan pemuda pada 29 Oktober 1945.
Perlawanan tersebut berhasil menguasai kembali obyek vital yang sebelumnya diduduki sekutu, hingga puncaknya pada 30 Oktober 1945.
Pada hari itu, Brigjen Mallaby yang dikawal oleh Kapten Smith, Kapten Shaw dan Letnan Laughland tewas dalam sebuah serangan di Surabaya.
Beberapa sumber menyebut bahwa Brigjen Mallaby tewas dalam aksi tembak menembak terhadap penduduk Surabaya, namun sumber lain mengatakan bahwa ia terbunuh oleh granat anak buah Mallaby yang salah sasaran dan justru mengenai terkena mobil yang dikendarai Mallaby.
Kejadian itulah yang memicu pihak sekutu mengeluarkan ultimatum agar rakyat menyerahkan semua senjata dan meninggalkan Surabaya, selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi.
Namun ultimatum sekutu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga meletuslah Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945.
Selama kurang lebih tiga minggu berlangsung Pertempuran Surabaya dengan kekuatan yang tidak seimbang antara rakyat Indonesia melawan tentara sekutu.
Namun rakyat Indonesia menunjukkan semangat perjuangannya, siang dan malam begitu gencarnya serangan yang dilancarkan.
Pertempuran Surabaya menjadi pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.
Selain itu, juga menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Baca Juga: Kumpulan Quotes Hari Pahlawan, Kata-kata Bijak dari Para Tokoh Bangsa
(*)