Intisari-Online.com - Jika Anda pernah menonton drama Korea, mungkin Anda tidak akan aneh mendengar nama haenyeo atau 'wanita laut'.
Haenyeo atau 'wanita laut' ini biasanya berasal dari Pulau Jeju, Korea Selatan.
Di mana mereka menyelam ke perairan laut yang dingin untuk mencari nafkah dengan memanen abalon, keong, dan gurita.
Biasanya seorang haenyeo adalah wanita-wanita tua yang dijuluki Putri Duyung Korea.
Ini karena haenyeo tidak pernah menggunakan peralatan pernapasan apa pun atau peralatan menyelam modern yang tersedia saat ini.
Namun mereka mampu menyelam hingga 20 meter di bawah laut dan menahan napas selama dua menit setiap kali.
Seperti dilansir thevintagenews.com yang mengutip dari New Yorker pada Sabtu (5/10/2022), "wanita laut" Jeju memakai topeng scuba berbentuk lampu depan kuno, dengan pemberat timbal diikatkan ke pinggang mereka.
Inilah yang membuat mereka bisa tenggelam lebih cepat.
Sebuah alat pengapung yang disebut “tewak” ditinggalkan di permukaan air dengan jaring yang tergantung di bawah “tewak” tempat mereka menyimpan hasil panen.
Banyak dari mereka menggunakan berbagai alat untuk menggali keong dan abalon dari celah-celah di dasar laut.
Tradisi haenyeo adalah salah satu tradisi Korea Selatan yang paling menarik dan bertahan lama dan asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke 434 M.
Awalnya dianggap sebagai profesi pria, tetapi ini berubah pada abad ke-17 dan ke-18, saat sebagian besar penyelam wanita melebihi jumlah penyelam pria.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR