"Orang-orang Nage di Flores Tengah menceritakan bagaimana, pada abad ke - 18 , penduduk desa membuang Ebu Gogo dengan menipu mereka untuk menerima hadiah dari ijuk untuk dikenakan"
"Ketika Ebu Gogo membawa ijuk ke dalam gua mereka, penduduk desa melemparkan api untuk membakarnya."
"Cerita berlanjut bahwa semua penghuni terbunuh, kecuali mungkin satu pasangan, yang melarikan diri ke hutan terdalam, dan keturunannya mungkin masih tinggal di sana."
Gregory Forth, Profesor Antropologi di Universitas Alberta, Kanada telah menyatakan bahwa mitos "manusia liar" lazim di Asia Tenggara.
Dia juga telah menyelidiki akar linguistik serta ritualnya dan berspekulasi bahwa H. floresiensis (hidup setidaknya 13.000 tahun yang lalu) mungkin menjadi bukti bahwa cerita rakyat Ebu Gogo dan makhluk serupa seperti Orang Pendek di Sumatera sebenarnya hal nyata.
Legenda yang berkaitan dengan Ebu Gogo secara tradisional, menurut jurnal Nature, dikaitkan dengan monyet.
Orang Nage percaya bahwa Ebu Gogo masih hidup pada saat kedatangan Kapal Dagang Portugis pada abad ke - 17.
Beberapa berpendapat bahwa mereka bertahan hingga abad ke -20, tetapi sekarang tidak lagi terlihat.
Baca Juga: Para Monster dari Alam Pikiran Nenek Moyang yang Kita 'Amini'
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR