Intisari-Online.com – Menjaga kesehatan janin terkadang memang gampang-gampang susah. Biasanya, cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatannya melalui olahraga dan asupan makanan yang bergizi. Nah, berbicara soal makanan, sebenarnya ada juga loh makanan yang sebaiknya dihindari wanita hamil agar kesehatan janin terjaga dengan baik. Apa saja makanan tersebut? Berikut selengkapnaya.
1. Makanan mentah atau setengah matang. Bagi kita penggemar sushi, sebaiknya hindari dulu untuk mengonsumsi makanan ini. Soalnya, makanan mentah atau setengah matang seperti sushi, steik, dan sate, bisa saja tercemar kuman penyakit dengan adanya bakteri yang menempel. Misalnya, bakteri Listeria yang bisa mengakibatkan keguguran atau janin meninggal dalam kandungan. Atau parasit Toksoplasma yang bisa mengakibatkan kondisi janin jadi abnormal.
2. Hidangan laut. Tenang saja bagi Anda penggemar hidangan laut. Sebenarnya, tak semua bahan makanan dari laut yang dilarang. Yang pasti dilarang bagi wanita hamil adalah hidangan laut yang diperkirakan mengandug merkuri tinggi.
The Food and Drug Administration (FDA) dan Enviromental Protection Agency (EPA) di Amerika Serikat menyarankan, sebaiknya wanita hamil menghindari jenis-jenis ikan seperti hiu, king mackerel, dan tilefish. FDA dan EPA menyarankan agar wanita hamil sebaiknya tidak mengonsumsi hidangan laut lebih dari 12 ons (340 gram) dalam seminggu.
3. Kafein dan teh herbal. Hati-hati bagi wanita hamil yang gemar mengonsumsi kopi atau teh herbail. Soalnya, kafein tinggi yang terkandung di dalamnya bisa membaut detak jantung wanita hamil dan jann semakin cepat. Selain itu, menurut beberapa studi kafein bisa mengurangi berat badan bayi, meningkatkan risiko keguguran dan janin meninggal saat lahir. Sedangkan untuk teh herbal, ia bisa memicu kontraksi.
4. Minuman beralkohol. Tahukah Anda kalau di Amerika Serikat saja, setiap tahun lahir 750 bayi dengan gejala fetal alcohol syndrome? Hal ini juga biasa disebut dengan sindroma alkohol yang terjadi pada bayi. Efek sindrom ini akan memunculkan gejala seperti keterbelakangan mental, cacat bawaan, hingga disfungsi saraf pusat.
(Intisari/Ari F. Lukmawan - kontributor)