Intisari-Online.com - Ini penjelasan mengenai apa yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran.
Pertanyaan mengenai apa yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran ada di halaman 110 Buku Sejarah Indonesia Kelas X Kurikulum 13.
Dalam buku yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, pembahasan mengenai Sejarah Sriwijaya sendiri ada di halaman 100 hingga 109.
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan bercorak Buddha yang didirikan pada abad ke-7 oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
Kerajaan ini dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar Nusantara.
Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa abad ke-8 dan 9.
Namun pada dasarnya, kerajaan ini mengalami masa kekuasaan yang gemilang sampai ke generasi Sri Marawijaya.
Pada masa kekuasaan Balaputradewa sampai dengan Sri Marawijaya, Kerajaan Sriwijaya menguasai Selat Malaka yang merupakan jalur utama perdagangan antara India dan Cina.
Ada berbagai pendapat mengenai lokasi pusat Kerajaan Sriwijaya.
Ada yang berpendapat bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya di Palembang, ada yang berpendapat di Jambi, bahkan ada yang berpendapat di luar Indonesia.
Akan tetapi, pendapat yang banyak didukung oleh para ahli, yaitu bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya berlokasi di Palembang, di dekat pantai dan di tepi Sungai Musi.
Lokasi Kerajaan Sriwijaya itulah yang menjadi salah satu faktor pendukung kerajaan ini berkembang menjadi kerajaan maritim terbesar dan mencapai kejayaannya.
Sriwijaya terletak di persimpangan jalan perdagangan internasional. Perdagangan kemudian menjadi mata pencaharian pokok penduduk Sriwijaya yang mulanya hidup dengan bertani ini.
Sriwijaya menguasai perdagangan nasional maupun internasional di kawasan perairan Asia Tenggara.
Tampilnya Sriwijaya sebagai pusat perdagangan pun memberikan kemakmuran bagi rakyat dan negara Sriwijaya.
Kerajaan ini mulai mengalami kemunduran sejak abad ke-11. Inilah berbagai penyebab Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran:
a. Keadaan sekitar Sriwijaya berubah, tidak lagi dekat dengan pantai.
Hal ini disebabkan aliran Sungai Musi, Ogan, dan Komering banyak membawa lumpur. Akibatnya, Sriwijaya tidak baik untuk perdagangan.
b. Banyak daerah kekuasaan Sriwijaya yang melepaskan diri.
Hal ini disebabkan terutama karena melemahnya angkatan laut Sriwijaya, sehingga pengawasan semakin sulit.
c. Dari segi politik, beberapa kali Sriwijaya mendapat serangan dari kerajaan-kerajaan lain.
Tahun 1017 M Sriwijaya mendapat serangan dari Raja Rajendracola dari Colamandala, namun Sriwijaya masih dapat bertahan.
Tahun 1025 serangan itu diulangi, sehingga Raja Sriwijaya, Sri Sanggramawijayattunggawarman ditahan oleh pihak Kerajaan Colamandala.
Tahun 1275, Raja Kertanegara dari Singhasari melakukan Ekspedisi Pamalayu. Hal itu menyebabkan daerah Melayu lepas.
Tahun 1377 armada angkatan laut Majapahit menyerang Sriwijaya. Serangan ini mengakhiri riwayat Kerajaan Sriwijaya.
Itulah faktor-faktor yang menyebabkan Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran.
Adapun peninggalan Kerajaan Sriwijaya adalah sebagai berikut:
(*)