Intisari-Online.com - Sebagaimana dilaporkan oleh wartawan BBC, ada 16 murid dan 2 guru sebuah sekolah dalam Germanwings A320 yang jatuh di Pegunungan Alpen, Perancis, Selasa (24/3). Keenambelas murid dan 2 guru itu persisnya berasal dari Sekolah Joseph-Koenig di Haltern, Jerman bagian barat, yang sebagian besar adalah remaja putri berusia 16 tahun.
“Ini adalah kejadian terburuk yang bisa dibayangkan,” ujar Wali Kota Haltern, Bodo Klimpel. Pesawat bernomor penerbangan 4U 9525 itu lepas landas dari Barcelona menuju Duesseldorf. Saat mengangkasa, pesawat itu mengangkut 150—laporan sebelumnya menyebut 148—orang.
Kabarnya jatuhnya pesawat Germanwings tentu saja menggegerkan warga kota Halterns, terlebih lingkungan Sekolah Joseph-Koenig. Imbasnya, sekolah tersebut langsung diliburkan di hari itu juga.
“Para murid tetap akan masuk sekolah seperti biasa pada Rabu. Tapi bukan untuk belajar. Mereka akan diberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaan mengenai tragedi pesawat Germanwings dan mulai memproses kejadian yang menimpa 16 teman mereka,” ujar Sang Wali Kota.
Untuk diketahui, ke-16 pelajar menumpang pesawat Germanwings tersebut baru saja mengikuti program pertukaran pelajar selama satu pekan di Llinars de Valles, dekat Barcelona. Tahun lalu, para pelajar dari Llinars de Valles telah terlebih dulu mengunjungi Haltern.
“Mereka dalam perjalanan pulang setelah melewati masa-masa terindah dalam hidup mereka. Kejadian itu begitu tragis, sungguh tidak terbayangkan,” kata Sylvia Loehrmann, Menteri Pendidikan Negara Bagian North Rhine-Westphalia, Jerman.
Di tempat lain, Kementerian Dalam Negeri Perancis mengatakan, lokasi puing-puing pesawat Airbus A320 milik Germanwings yang jatuh sudah diketahui pada ketinggian 2.000 meter. Regu SAR sudah melakoni upaya pencarian pada Selasa dan melanjutkan usaha tersebut pada Rabu pagi. (BBC, Kompas.com)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR