Intisari-Online.com - Imbas jatuhnya A320 di Pegunungan Alpen Perancis, sejumlah pilot Germanwings menolak terbang. Meski demikian, juru bicara serikat Vereinigung Cockpit, Joerg Handwerg, seperti dilansir AFP, menolak jika aksi ini dikaitkan dengan persoalan keamanan.
“Ini tak ada kaitannya dengan keamanan penerbangan. Para pilot melakukan ini semata-mata sebagai bentuk simpati terhadap rekan mereka yang tewas dalam kecelakaan tersebut,” ujar Handwerg.
“Itu adalah sebuah beban emosional yang berat, dan itulah sebabnya para pilot itu memutuskan untuk menolak terbang,” Handwerg melanjutkan.
Apa yang diuraikan oleh Handwerg itu bisa ada benarnya. Germanwings memiliki riwayat penerbangan yang relatif sangat aman dan sempurna. “Kami belum pernah mengalami kehilangan pesawat terbang sepanjang sejarah perusahaan ini hingga sekarang,” tegas juru bicara Germanwings.
Dan kecelakaan yang terjadi di Pegunungan Alpen, Peranci bagian Selatan, Selasa (24/3) tempo hari, adalah kecelakaan pesawat pertama kalinya yang menimpa maskapai penerbangan murah meriah itu.
Sementara itu, juru bicara Lufthansa—perusahaan induk Germanwings—membenarkan berita tersebut. Ia menegaskan bahwa semua penerbangan berjalan sesuau jadwal. Tapi ada satu penerbangan ditunda karena pilot merasa tidak siap menerbangkan pesawat.
Namun juru bicara itu menolak menyebutkan berapa persisnya jumlah pilot yang menolak terbang. Yang jelas, penerbangan yang dibatalkan itu adalah penerbangan sambungan dari Duesseldorf ke Barcelona.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR