Soal Jugun Ianfu, Pemerintah Jepang Akhirnya Meminta Maaf kepada Korea Selatan

Moh Habib Asyhad

Editor

Soal Jugun Ianfu, Pemerintah Jepang Akhirnya Meminta Maaf kepada Korea Selatan
Soal Jugun Ianfu, Pemerintah Jepang Akhirnya Meminta Maaf kepada Korea Selatan

Intisari-Online.com -Setelah berulang kali mendapatkan desakan dari Pemerintah Korea Selatan soal Jugun Ianfu, Pemerintah Jepang, yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Jepang, akhirnya meminta maaf kepada Korea Selatan pada Senin (28/12). Tak hanya itu, pihak Jepang akan berjanji untuk membayar ganti rugi kepada para perempuan-perempuan korban perbudakan seks masa Perang Dunia II itu.

“Isu Jugun Ianfu adalah isu di mana banyak perempuan di bawah kekuasaan militer ketika itu menanggung luka yang dalam yang merenggut kehormatan dan martabat mereka, dan dari perspektif itu, pemerintah Jepang merasa bertanggungjawab,” kata Menlu Jepang, Fumio Kishida, dalam konferensi pers bersama.

Jugun Ianfu adalah sebuah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada perempuan yang menjadi korban perbudakan seks selama Perang Dunia II di koloni Jepang. Tak hanya di Asia Timur, jugun ianfu juga marak di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye telah berulangkali menyerukan Perdana Menteri Jepang Abe untuk menyampaikan “permohonan maaf tulus” dan memberikan kompensasi kepada 46 “perempuan penghibur” Korea yang masih hidup yang kini berusia 80-an dan 90-an.

Sekitar 200 ribu perempuan di seluruh wilayah Pasifik dipaksa menjadi budak seks oleh militer Jepang semasa penjajahan Jepang di Asia dan semasa Perang Dunia II.

Abe telah mengeluarkan pernyataan menyesal di masa lampau mengenai penderitaan yang dialami oleh para jugun ianfu itu tetapi tidak meminta maaf. Jepang tidak memberikan kompensasi karena merasa kewajiban-kewajibannya telah diselesaikan secara legal lewat piagam diplomatik 1965 yang menormalisasi hubungan antara Jepang dan Korea Selatan.

Sebuah pernyataan yang dirilis kedua negara dalam konferensi pers itu termasuk pesan dari Abe.

“Sebagai Perdana Menteri Jepang, Abe menyatakan permohonan maaf yang paling tulus dan penyesalan kepada semua perempuan penghibur yang mengalami pengalaman tak terbayangkan dan menyakitkan serta menderita luka fisik dan psikologis yang tidak dapat disembuhkan,” tambah Kishida.

Kishida mengatakan Presiden Park dan Perdana Menteri Abe akan berbicara lewat telepon mengenai perjanjian itu.

Tak hanya permohonan maaf, Jepang sepakat untuk membayar lebih dari US$8 juta untuk membantu para Jugun Ianfu itu. Dana itu akan disalurkan ke sebuah dana Korea Selatan yang mirip dengan inisiatif Jepang tahun 1997-2007 yang bernama Dana Perempuan Asia, yang dibentuk untuk memberikan bantuan kepada Jugun Ianfu. Kishida mengatakan dana itu bukan kompensasi, melainkan sumbangan.

Sementara pada November, Presiden Park dan Perdana Menteri Abe mengadakan pertemuan bilateral pertama untuk membahas masalah itu secara langsung. Ketika itu, mereka berjanji untuk meraih kesepakatan sebelum akhir tahun ini, yang menandai 50 tahun dimulainya kembali hubungan diplomatik regional.(Kompas.com)