Intisari-Online.com -Kematian Wayan Mirna Salihin masih menyimpan tanda tanya besar. Dugaan sementara, perempuan 27 tahun itu tewas keracunan sianida setelah menenggak es kopi Vietnam di sebuah kafe di bilangan Jakarta Pusat. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana sianida begitu cepat membunuh mangsanya?
Perlu diketahui, racun bekerja dalam berbagai cara. Tetapi yang paling mematikan adalah ketika menghambat enzim. Racun mungkin melalukan ini dengan cara mengikat enzim dalam bentuk kompleks yang stabil, dengan denaturasi, atau dengan menghalangi terbentuknya apoenzim dan kofaktor.
Sianida bekerja sangat cepat dan hanya diperlukan sedikit dosis untuk membunuh. Dosis yang dibutuhkan rata-rata sekitar 50 atau 60 miligram. Sianida yang biasanya berbentuk gas sianida hidrogen (HC=N) dan garam padat yang mengandung ion sianida (H=N) biasa digunakan untuk membunuh serangga dan hewan pengerat di kapal, gudang, kereta, dan di pohon-pohon tertentu.
Sianida memiliki afinitas (ketertarikan) dengan atom besi. Ia akan mudah terikat dengan atom besi—yang membentuk heme yang merupakan bagian dari hemoglobin. Hal ini membuat atom besi tidak bisa membawa atom oksigen ke jaringan melalui hemoglobin, sehingga kekurangan oksigen di tingkat jaringan terjadi. Inilah yang disebut hipoksia.
Pada fase ini, otak adalah yang pertama kali terdampak. Ini mengakibatkan hilangnya kesadaran dalam 10-20 detik dan kematian pada 4-5 menit kemudian.
Sianida memblok oksidasi glukosa di dalam sel dengan membentuk kompleks yang stabil dengan enzim oksidasi. Enzim-enzim tertentu dalam sel-sel tubuh kita, seperti oksidase sitokrom, mengandung zat besi dan tembaga atom. Enzim-enzim itu biasanya bekerja dengan menydiakan elektron untuk pengurangan oksigen dalam sel. Sianida kemudian mengikat elektron yang bergerak, dan meniadakannya untuk proses reduksi.
Dengan demikian, sianida dengan tiba-tiba mengakhiri respirasi sel. Ketika proses ini, “yang memegang kehidupan seseorang berhenti tiba-tiba dan menyebabkan kematian dalam hitungan menit, karena semua sel dalam tubuh langsung mati.”