Intisari-Online.com - Apakah Anda suka lari? Atau mengikuti lomba marathon?
Pada tanggal 9 September 2022 kemarin, kita merayakan Hari Olahraga Nasional.
Rupanya lari atau marathon menjadi salah satu jenis olahraga yang digemari saat ini di berbagai negara. Salah satunya di Indonesia.
Namun tahukah Anda ada korban jiwa dalam beberapa event lari atau marathon yang pernah digelar di Indonesia?
Ya, meski terlihat menyenangkan, rupanya lari termasuk olahraga yang berisiko.
Alasannya karena tingkat cedera pada olahraga lari mencapai 19 hingga 79%.
Di mana 42% cedera paling banyak di lutut. Lalu 36% di bagian tungkai kaki, angkle, dan kaki.
Hal itu disampaikan oleh dr. Antonius Andi Kurniawan, SpKO, sports medicine injury recovery center dari RS Pondok Indah Group dalam acara yang diikuti oleh Intisari Online pada Rabu (7/9/2022) di Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan itu, dr. Andi menyampaikan bahwa 8 dari 10 pelari pernah mengalami cedera.
Berikut ini beberapa cedera yang bisa terjadi pada pelari, yaitu:
1. Runnies Knee (cedera di bagian lutut)
Di antaranya nyeri di depan lutut, otot paha depan yang kaku, hingga otot 'glutes'yang lemah.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR