Intisari-Online.com - Hacker Bjorka kembali membuat heboh dengan membocorkan dokumen rahasia negara, Jumat (9/9/2022).
Kali iniSebanyak 679.180 transaksi surat dan dokumen rahasia Presiden Republik Indonesia (RI) diduga bocor.
Bahkan, Bjorka juga sempat menuliskan pesan kepada pemerintah Indonesia agar "Jangan bodoh".
Aksi peretasan semacam ini bukan pertama kali terjadi.
Sederet nama hacker terkenal telah merajai dunia teknologi.
Salah satu di antaranya yakniJulian Assange.
Banyak orang di dunia dengan mudah mengidentifikasi Assange sebagai salah satu peretas terbesar di dunia ketika memperhitungkan dampak yang diungkapkan organisasinya, Wikileaks, kepada dunia.
Dikutip dari Kompas.com (2020), jaksa memberikan sejumlah dakwaan terhadap Assange.
Salah satunya, tuduhan bahwa Assange telah mendapatkan akses tidak resmi kepada sistem komputer pemerintah negara-negara NATO pada 2010.
Bagi para pendukung, Julian Assange adalah seorang penganjur dan pencari kebenaran yang sangat berani.
Namun bagi orang-orang yang mengecamnya ia adalah seorang pencari publisitas yang membahayakan nyawa orang lain dengan menempatkan informasi yang bersifat rahasia dan sensitif di wilayah publik sehingga dapat diketahui umum.
Assange digambarkan oleh mereka yang pernah bekerja dengannya sebagai orang yang sangat cerdas, ulet dan punya kemampuan yang luar biasa untuk memecahkan kode-kode komputer.
Ia sering berada di berbagai tempat yang berbeda, menjalankan WikiLeaks dari lokasi-lokasi yang bersifat sementara dan berpindah-pindah.
Assange bisa bekerja secara terus menerus tanpa makan, dan memusatkan perhatian pada pekerjaan dengan sedikit tidur, demikian menurut Raffi Khachaourian, wartawan majalah The New Yorker yang pernah melakukan perjalanan selama beberapa minggu dengannya.
"Ia menciptakan suasana seperti itu di sekitarnya di mana orang-orang yang dekat denganya ingin merawatnya agar ia bisa terus bekerja."
"Menurut pendapat saya hal ini ada kaitannya dengan kharismanya."
Julian Assange enggan berbicara tentang latar belakanganya, namun perhatian media sejak munculnya WikiLeaks menyebabkan orang menyadari pengaruh dia.
Daniel Schmitt, seorang rekan sesama pendiri WikiLeaks, menggambarkan Assange sebagai "Salah seorang dari segelintir orang yang benar-benar memperhatikan agar reformasi positif di dunia ini mencapai satu tingkat tertentu."
"Dan pada tingkat itu orang bersedia melakukan sesuatu yang radikal meskipun dengan risiko membuat kesalahan, demi bekerja untuk sesuatu yang mereka yakini."
Assange muncul di depan umum untuk mempromosikan dan membela video, termasuk pembocoran dokumen-dokumen militer Amerika Serikat mengenai Afghanistan dan perang Irak, bulan Juli dan Oktober 2010.
(*)