Intisari-Online.com -Dunia dikejutkan dengan kematian Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022).
Ia wafat pada usia 96 tahun. Di saat bersamaan, publik kembali membicarakan mengenai kematian Lady Diana yang mengejutkan dan secara tiba-tiba.
Diana Spencer atau lebih dikenal Putri Diana atau Lady Diana meninggal pada 31 Agustus 1997 malam dalam sebuah kecelakaan mobil di Paris, Prancis.
Dikutip dari OprahDaily, Diana meninggal dalam mobil yang Ia kendarai bersama dengan pacarnya, seorang pengusaha Mesir Emad “Dodi” Fayed.
Mereka mengalami kecelakaan saat keduanya liburan selama 10 hari di Prancis.
Kejadian itu terjadi setelah mereka makan malam di Hotel Rits, Paris dan berkendara menggunakan mobil Marcedez Benz.
Dalam kecelakaan ini, Henri Paul yang merupakan sopir pribadi dan Dodi Fayed meninggal di tempat setelah mobil kehilangan kendali dan menabrak pilar di jalan raya.
Pengawal Putri Diana, Trevor Rees-Jones, berhasil selamat meski mengalami luka parah.
Diana dilaporkan saat itu masih hidup dan dilarikan ke Rumah Sakit Pitie-Salpetriere.
Laporan awal menyebut bahwa Diana mengalami gegar otak, lengan dan paha patah.
Diana juga dilaporkan mengalami luka di dada cukup parah.
Setelah operasi selama dua jam, jantung Diana berdetak kembali, tetapi malangnya dia meninggal setelah mengalami pendarahan pada 31 Agustus 1997 sekitar pukul 4.53 pagi.
Pada saat itu, diluar Istana Buckingham pada 1997 ketika peti mati Diana lewat dalam perjalanan ke upacara pemakaman kerajaannya, terlihat sosokRatu Elizabeth II.
Ratu menundukkan kepalanya saat arak-arakan melewatinya, sebagaitanda penghormatan pada sang putri.
Sebenarnyasebagai penguasa, ia tidak diharuskan tunduk atau sopan pada siapa pun, karena ia merupakan penerima tanda penghormatan tunggal.
Ketika berita kematian tragis Putri Diana mencapai Inggris, Ratu tinggal di perkebunan Balmoralnya di Skotlandia bersama denganPangeran Charles, Pangeran William, dan Pangeran Harry.
Pada waktu itu mulai tumbuh kebencian dari masyarakat yangmerasa bahwa tempat ratu adalah memimpin duka bangsa atas kehilangan sang putri.
Lebih lanjut,monarki berulang kali dikritik karena menunjukkan kurangnya kasih sayang.
Ratu dan anggota keluarga kerajaan akhirnya pergi ke London sebelum upacara pemakaman Diana.
Sesampainyadi London, Ratu dan Pangeran Philip melanggar tradisi.
Mereka menghentikan mobil mereka di luar gerbang Istana Buckingham untuk melihat karangan bunga yang telah ditinggalkan para pelayat.
Mereka jugaberbicara dengan anggota kerumunan yang berkumpul dan menyatakan simpati mereka sebelum Ratu memasuki istana sehingga mengubah pandangan masyarakat yang sebelumnya.
(*)