Intisari-online.com - Kematian Ratu Elizabeth II bisa menjadi kabar terbesar di dunia saat ini.
Ia adalah ratu paling lama memerintah di Kerajaan Inggris sejak tahun 1952.
Ratu Elizabeth meninggal dunia di Kastil Balmoral, di Skotlandia, dan kematiannnya adalah kabar paling menggemparkan di Inggris.
Meskipun hidup hingga usia 96 tahun, Ratu Elizabeth bisa saja tewas dalam upaya pembunuhan tahun 80-an silam.
Pada tahun 1981, seorang remaja Selandia Baru berusia 17 tahun bernama Christopher John Lewis mencoba membunuh Ratu Elizabeth.
Dia dengan berani menembaki iring-iringan mobilnya, dokumen baru mengungkapkan.
Ratu berada di Dunedin, Selandia Baru, dalam kunjungan resmi kerajaan, tetapi pergantian peristiwa ini terungkap ketika agen mata-mata negara itu, Security Intelligence Service (SIS).
Kemudian merilis laporan rahasia sebelumnya ke outlet berita Selandia Baru Stuff .
Lewis bersembunyi di bilik toilet yang menghadap ke parade kerajaan sebelum menembakkan senapan curian ketika Ratu Elizabeth dan suaminya keluar dari mobil mereka, tetapi tembakannya meleset.
Polisi menangkapnya dengan cepat tetapi, secara ajaib, tidak ada yang memperhatikan upaya tersebut.
Karena tembakan Lewis begitu jauh, dan akibatnya tidak ada liputan media pada saat itu.
"(Christopher) Lewis memang awalnya berniat untuk membunuh Ratu," kata laporan itu.
"Namun, tidak memiliki sudut pandang yang cocok untuk menembak, atau senapan bertenaga tinggi yang cukup untuk jangkauan dari target," bunyi memo yang dirilis.
Setelah fakta itu, Lewis terus melakukan kejahatan, termasuk perampokan bersenjata.
Sebelum akhirnya didakwa dengan pembunuhan dan menyetrum dirinya sendiri sampai mati di sel penjaranya pada usia 33 tahun.
Lewis tidak pernah benar-benar didakwa dengan percobaan pembunuhan atas usahanya pada kehidupan Ratu Elizabeth, hanya pelanggaran senjata api kecil.
Lewis, yang mengaku terlibat dalam organisasi teroris, hanya dihukum karena membawa senjata api di depan umum dan divonis 3 tahun penjara.
Dokumen-dokumen yang dirilis menunjukkan bahwa para pejabat merahasiakan upaya itu untuk menghindari menghalangi bangsawan lain untuk berkunjung.