Intisari-online.com - Kasus mutilasi di papua yang melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih berlanjut.
Di tengah banyaknya kasus di Indonesia, kasus ini mendadak menjadi masalah serius hingga menyeret Menteri Pertahanan dan Panglima TNI Andika Perkasa untuk turun tangan.
Menurut KompasTV, Sabtu (3/9/22), Komisi 1 DPR, berencana memanggil Menteri Pertahanan Prabowo dan Jenderal TNI Andika Perkasa.
Ini terjadi setelah kasus pembunuhan dan mutilasi di Papua oleh TNI makin disorot.
Anggota Komisi 1 DPR Effendi Simbolon, menilai kasus ini merupakan pelanggaran HAM berat.
Oleh sebab itu, ia sampai memanggil Menteri Pertahanan dan Jenderal TNI, untuk meminta penjelasan.
Mereka dijadwalkan akan hadir pada Senin (5/9/22).
"Kita lihat rangkaian ada kegagalan disiplin. Ini kategori HAM berat, sudah bunuh mutilasi pula. Etika lawan musuh saja tak sampai begitu, ini barbar sekali," katanya.
Politikus PDI Perjuangan ini menilai kasus pembunuhan serta mutilasi merupakan kejadian memilukan karena memakan korban sipil.
Terlebih pemerintah sudah berkomitmen untuk menjadikan kondisi Papua dan Papua Barat kondusif.
Namun perstiwa ini bisa mengubah pandangan orang Papua, karena dianggap terlalu kejam dan brutal.
Ini akan menjadi bahan evaluasi, terkait bina teritorial yang dilakukan oleh TNI.
Source | : | KompasTV |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR