Intisari-Online.com - Walau usianya masih 5 tahun, Muzakir Lutfi terlihat sudah berkumis dan berewokan seperti umumnya orang dewas. Anak dari pasangan Azhar Daud (44) dan Nilawati (33) warga Desa Simpang, Kecamatan Kawai XVI, Kabupaten Aceh Barat ini diketahui oleh orang tuanya terjadi perubahan seperti orang dewasa ini tiba-tiba sejak usia empat tahun.
“Kami awalnya tidak meresakan adanya peruhan pada anak, setahun lalu awalnya suara Muzakir berubah jadi serak kami pikir karena sakit pilek atau batuk, tapi kemudian setelah itu tumbuh kumis dan berewokan dan badannya terus besar dan memanjang," kata Azhar (44) kepada wartawan, Minggu (17/7/16).
Karena khawatir putra keduanya itu semakin hari terus terjadi perubahan layaknya seperti orang dewasa, Azhar membawa anaknya untuk berobat ke dokter spesialis anak yang ada di Aceh Barat. Dari diagnosa dokter, Muzakir mengalami kelainan hormon yang belum dapat ditangani di Aceh saat ini.
“Kata dokter anak saya positif menderita kelebihan hormon tulang, sekarang saya harus bawa anak setiap bulan ke RSUZA dan ditangani oleh dokter spesialis hormon, kalau tidak saya bawa berobat setiap bulan kumis, berewokan, dan bulu-bulu terus tumbuh panjang,” katanya.
Azhar yang berprofesi petani, mengaku sudah kekurangan biaya untuk mengobati anaknya, supaya bisa kembali normal seperti anak-anak lain seusianya yang masih sekolah Taman Kanak-kanak (TK).
Sejak tahun 2015 lalu, Azhar mengaku menghabiskan uang Rp 3 juta setiap anaknya dibawa ke Banda Aceh.
“Di RSUZA biayanya memang gratis, tapi di Lab Prodia yang harus kami bayar, sekarang saya setiap bulan minimal harus ada uang Rp 3 juta, sejak anak berobat saya sudah tidak punya apa-apa lagi sudah saya jual karena demi anak,” ujarnya.
Pengobatan rutin Muzakir yang setiap bulannya harus dibawa berobat ke RSUZA Banda Aceh sejak setahun lalu itu hanya sifatnya penghambat atau penangkal saja, karena penanganan penyakit yang diderita anaknya itu hanya dapat ditangani secara permanen di Singapura.
“Dokter menyarankan anak saya dibawa ke Singapura karena di Indonesia belum dapat ditangani untuk sembuh total. Tapi untuk membawa anak berobat ke Singapura, saya tidak punya biaya, minimal harus ada biaya untuk ke sana Rp30 juta,” katanya.
Azhar dan Nilawati sangat berharap ada pihak yang mau membantu meringankan biaya pengobatan buah hatinya. Karena Muzakir semakin hari terus berubah layaknya seperti orang dewasa.
“Kalau sedang normal kumis dan berewokannya tidak nampak, namun saat kumat kumis dan berewoknya terus panjang, kondisi tubuh juga terus memanjang hingga 165 sentimeter,” katanya.
(Raja Umar/kompas.com)