Advertorial
Intisari-Online.com -Jalan-jalan di Edinburgh dan Hong Kong adalah surga bagi para pencinta buku. Sementara jalan-jalan di Istanbul dan Singapura juga Dubai adalah musibah bagi mereka.
Setiap tahun, Wolrd Cities Culture Forum mengumpulkan informasi tentang bagaimana orang-orang mengonsumsi budaya pop di kota-kota di seluruh dunia. Organisasi ini melihat beberapa faktor seperti berapa banyak video game yang ada di kota tersebut, atau berapa bioskop yang memutar film di sana.
Dikontrol langsung dari London, Inggris, forum ini meminta kota-kota yang menjadi mitranya mendata kantong-kantong kebudayaan dan konsumsi, termasuk di mana orang-orang bisa mendapatkan buku—dengan mudah.
Selama dua tahun terakhir, 18 kota telah melaporkan beberapa banyak toko buku yang mereka miliki, dan 20 kota melaporkan berapa banyak perpustakaan yang ada di kota.
Kota-kota surga toko buku:
Rangking | Kota | Toko buku per 100 ribu orang | Tahun |
1 | Hong Kong | 21 toko | 2014 |
2 | Taipei | 17,6 toko | 2014 |
3 | Madrid | 16 toko | 2014 |
4 | Shanghai | 16 toko | 2014 |
5 | Toronto | 13,9 toko | 2015 |
… | … | … | … |
17 | Singapura | 3 toko | 2014 |
18 | Istanbul | 1 toko | 2015 |
Rangking | Kota | Perpustakaan per 100 ribu orang | Tahun |
1 | Edinburgh | 60,5 perpustakaan | 2015 |
2 | Warsaw | 11,4 perpustakan | 2014 |
3 | Brussels | 10 perpustakaan | 2015 |
4 | Paris | 9,2 perpustakaan | 2014 |
5 | Seoul | 6 perpustakaan | 2014 |
… | … | … | … |
19 | Istanbul | 0,4 perpustakaan | 2014 |
18 | Dubai | 0,3 perpustakaan | 2015 |
Dari kota-kota yang melaporkan, Dubai dan Istambul adalah yang paling terbelakang.