Intisari-Online.com -Bagi orang yang punya kreativitas berlebih, apa pun bisa menjadi pekerjaa. Seperti yang terjadi di China ini, di Negeri Tirai Bambu itu ada jasa mengusir perempuan simpanan. Kisaran harganya juga lumayan gila.
Seperti namanya, pekerjaan ini menawarkan jasa memisahkan suami dari perempuan simpanannya. Meskipun terdengar aneh, jasa ini menjadi semakin umum di kota-kota besar China. Tandanya di China banyak perselingkuhan.
Dengan biaya tambahan yang dimulai di angka ratusan juta rupiah, para pemberi jasa ini akan menyusup ke dalam kehidupan perempuan simpanan tersebut, berpura-pura menjadi teman, dan berusaha mematahkan hubungannya dengan suami orang itu.
Salah satu dari penyedia jasa ini adalah Weiqing International Marriage Hospital Emotion Clinic Group yang berada di Shanghai. Perusahaan yang memulai usahanya di tahun 2001 ini telah tersebar di 59 kota di China. Menurut Shu Xin, direktur Weiqing, kesuksesan ini disebabkan karena riset dan perencanaan yang akurat untuk hasil yang maksimal.
Jasa mereka dimulai dengan mempelajari perempuan simpanan tersebut. Sebuah tim investigasi yang terdiri atas seorang psikoterapis dan pengacara akan menganalisis target, teman-teman di sekitarnya, keluarga, edukasi, dan pekerjaan sebelum mengirimkan seorang konselor (sebutan Weiqing untuk agennya).
“Setelah kita menentukan tipe wanita simpanan tersebut: apakah dia melakukannya karena uang, cinta, atau seks; baru kita membuat perencanaanya,” ungkap Shu.
Setelah rencana benar-benar matang, konselor akan menyusup ke dalam kehidupan perempuan simpanan tersebut. Ia bisa saja pindah ke gedung apartemen perempuan tersebut atau dengan cara yang lain. Terserah. Setelah konselor mengenal baik dan dipercaya oleh si perempun simpanan itu, konselor akan berusaha mematahkan perasaannya.
Ada kalanya konselor membantu perempuan itu mencari pasangan baru, pekerjaan baru di kota lain, atau sekadar membujuknya untuk meninggalkan suami pelanggan. Namun, konselor dilarang untuk menjalin hubungan intim dengan perempuan simpanan atau menggunakan kekerasan.
Proses ini biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Kang Na, pemilik perusahaan jasa pengusir perempuan Reunion Company, memasang angka kesuksesan hingga 90%. Angka tersebut cukup menggiurkan untuk pelanggannya yang rela membayar sekitar Rp600 juta, untuk memperbaiki pernikahan mereka.
Sebagai informasi, biaya yang akan ditanggung oleh perempuan yang bercerai di China sangat tinggi. Jauh lebih tinggi dibanding harga jasa tersebut. Oleh karena itu, banyak wanita China yang merasa bahwa membayar harga tersebut lebih murah daripada bercerai.(Kompas.com)