Intisari-Online.com -Loker sekolah, bagi beberapa orang adalah hal yang sepele bahkan kerap diabaikan. Tapi bagi sebagian yang lain, loker sekolah sangan menolong, dan sebab itulah Rugved Raikwar menuntut sekolahnya untuk menyediakan loker tersebut.
Dengan memanfaatkan jaringan media, perjuangan bocah 12 tahun itu akhirnya membuahkan hasil. Di sekolahnya, Vidya Niketan yang berada di Chandrapur di negara bagian Maharasthra, kini telah tersedia loker untuk para muridnya.
Bagi Rugved, yang dibantu temannya, Paritosh Dhandekar, loker itu tak sekadar pelengkap fasilitas sekolah. Lebih dari itu, loker membantu mereka mengurangi beban berat buku-buku yang mesti mereka bawa ke sekolah setiap hari.
Cerita bermula awal pekan ini. rugved dan Paritosh tiba-tiba mengejutkan para jurnalis ketika muncul di sebuah Press Club. Di sana, mereka menggelar konferensi pers dan meminta media memberitakan betapa menderitanya para siswa sekolah yang dipaksa membawa tas yang sangat berat setiap hari.
“Kami harus membawa 16 buku setiap hari, delapan buku teks dan delapan buku catatan, ke sekolah. Jumlah itu mencapai 20 buku jika kami harus menghadiri kelas tambahan,” kata Rugved kepada harian The Hindu. “Kami sangat lelah membawa tas berat itu dari rumah ke sekolah dan ke kelas yang terdapat di lantai dua dan tiga gedung sekolah.”
Tak hanya itu, mereka langsung menghubungi Menteri Pendidikan Vinod Tawada, tapi usahanya gagal. “Setiap kali, anak buahnya selalu mengatakan menteri sedang sibuk,” lanuut Rugved.
Dan tak lama setelah media memuat hasil konfersensi pers itu, loker tiba-tiba sudah tersedia di sekolah mereka. Awalnya hanya siswa yang sakit yang bisa menggunakan loker, tapi kini semua siswa boleh menggunakan loker.
Keberhasilan tak dicapai begitu saja. Paritosh sendiri mengaku sempat diperingatkan untuk tidak mendukung niat Rugved menggelar konferensi persn. Tapi ia menegaskan kepada mereka yang melarang, “Saya tidak melawan sekolah, saya melawan sistem.”
Setelah memenangkan tuntutannya untuk mengurangi beban di dalam tas siswa sekolah Vidya Niketan, misi Rugved selanjutnya adalah meringankan beban seluruh siswa di seluruh India. Ia akan berbicara dengan Menteri Pendidikan. Jika tidak bisa, ia akan mengajak seluruh siswa di India melawan seperti yang ia lakukan bersama Paritosh.
“Sekolah membebankan biaya besar dari orangtua kami. Bisakah mereka menyediakan fasilitas mendasar seperti loker jika mereka tak bisa mengurangi jumlah buku yang harus kami bawa ke sekolah,” pungkas bocah yang kini duduk di kelas VII itu.(Kompas.com)