Intisari-Online.com - Teguh Prayitno hanyalah tukang tambal ban pinggir jalan. Namun yang membedakan dengan tukang tambal lainnya adalah ia menerima panggilan. Hanya saja, daerah kerjanya baru seputaran Klaten.Awalnya ia menjadi tukang tambal keliling. Dengan mengendarai motor tua berisi perangkat tambal ban ia berkeliling menjemput bola. "Dengan berkeliling, uang akan lebih mudah didapat, pelanggan juga lebih mengenal kita," katanya.Hanya saja, teori berbeda dengan praktiknya. Cara berkeliling menjemput bola diakui pria kelahiran tahun 1973 ini tidak efisien. Boros bensin dan tidak bisa memperoleh pelanggan yang banyak. Akhirnya, tahun 2002 ia menemukan cara kreatif, tambal ban online.Eh, jangan girang dulu bahwa online ini maksudnya dia menampilkan jasanya di Internet. Online alias daring atau dalam jaringan itu tak lebih diartikan sebagai siap dihubungi kapan saja. Artinya, Teguh memberikan nomer ponsel 0852-284-12694 sebagai pintu masuk untuk menggunakan jasa tambal ban (motor)nya. Dengan catatan: area TKP masih dalam jangkauan motor bututnya dan tidak sedang melayani pelanggan.Dengan sistem online ala Teguh ini, pelanggan tak perlu menunggu terlalu lama dan mendorong motornya ke sana kemari mencari tukang tambal. Tinggal cari tempat yang nyaman dan aman lalu SMS atau telepon ke nomer tadi.Sejak menerapkan sistem telepon dan SMS tadi pelanggan Teguh makin banyak. Dalam sehari ia bisa menerima setidaknya sepuluh pelanggan. Daya jangkaunya makin luas. Seluruh desa di Kota Klaten pernah disambanginya. Tarif yang ia kenakan antara Rp 8.000,- dan Rp 15.000,- tergantung jauh dekatnya jarak.Toh di dunia penuh keseimbangan, niat baik berjalan beriringan dengan hal-hal negatif. Teguh beberapa kali dikerjai karena layanan SMS-nya ini. Pernah ia di-SMS dari orang yang mengaku mengalami ban kempes di jalan. Ternyata saat didatangi yang disua orang mabuk. Meski sempat menyerah karena dikerjai tadi, toh Teguh tak bisa berpaling dari layanan online-nya. "Kalau ada yang ngerjain saya sekarang, malah saya doakan. Saya ikhlas, yang penting saya berniat baik membantu."Sistem 24 jam yang dianutnya membuat Teguh terbiasa bekerja hingga malam tanpa istirahat. Bahkan karena sudah bulat tekadnya dalam melayani orang yang terkena musibah, segala alangan diterabasnya. Seperti yang pernah dialaminya saat menambal ban di tengah jalan pas hujan deras. Tak ada tempat berteduh yang membuatnya menambal ban hanya dinaungi selembar daun pisang.Jika kini ia baru bisa melayani tambal ban motor, suatu saat Teguh ingin memberikan jasa tambal ban mobil. Online, 24 jam! Bergaransi lagi. Coba, kurang baik apa Teguh? (Intisari Extra: Kreatif)