Don Hasman, Pendekar Peduli Baduy

Moh Habib Asyhad

Editor

Don Hasman, Pendekar Peduli Baduy
Don Hasman, Pendekar Peduli Baduy

Intisari-Online.com - Sudah 38 tahun Don Hasman mengabdikan dirinya buat orang-orang Baduy. Dengan semangatnya untuk terus meneliti, serta keunikan yang ada di setiap orang Baduy, dia merelakan waktunya, bahkan keluarganya, untuk lebih dekat dengan kelompok masyarakat yang berada di pedalaman Lebak, Banten, ini.

Suatu ketika Don pernah berujar, bahwa Baduy sangat sulit untuk dipelajari. Oleh karenanya, diperlukan pengorbanan berlebih untuk meneliti secara intensif serta dengan penggunaan metodologi yang benar.

Sebagai hasil dari 38 tahun pengabdiannya, bersama kawannya, Filomena Reiss, Don menerbitkan sebuah buku khusus membahas masyarakat Baduy, yang berjudulUrang Kanekes: Baduy People. Secara garis besar, buku tersebut berisi dua pokok pembahasan besar; pertama tentang pengamatan Don terhadap sisi antrologis dan sosiologis masyarakat Baduy, yang meliputi sejarah, putaran kehidupan, bahkan membahas hubungan dengan pemerintah Provinsi Banten.

Bagian kedua merupakan penelitian Filomena Reiss yang lebih mengamati bagaimana orang Baduy berpakaian. Di bagian ini dijelaskan apa yang menjadi karakteristik pakaian orang-orang Baduy Dalam misalnya, Baduy Luar, serta perbedaannya yang paling mencolok dengan masyarakat di luar Baduy.

Dalam buku Urang Kanekes, Don juga menolak penyebutan bahwa orang Baduy terkait dengan pelarian dari kerajaan Pajajaran. Orang Baduy sejatinya adalah penduduk setempat Desa Kanekes yang dijadikan mandala alias kawasan suci secara resmi oleh raja, serta berkewajiban memelihara nenek moyang Sunda Wiwitan, yang juga merupakan agama asli orang Baduy.

Orang Baduy menganggap, bahwa tanah mereka - wilayah Kanekes - merupakan tanah titipan yang tidak boleh diubah oleh siapa pun, dan sampai kapan pun. (historia.co.id)