Tergiur Diskon Besar-besaran Minyak Rusia, India Gunakan 'Trik Licik' Ini untuk Membeli Lebih Banyak Minyak dari Rusia

Tatik Ariyani

Penulis

Ilustrasi minyak Rusia
Ilustrasi minyak Rusia

Intisari-Online.com - Sejak Rusia memulai invasinya ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, AS dan barat banyak mengeluarkan sanksi untuk Rusia.

Termasuk di antaranya, mereka mulai meninggalkan membeli minyak dari Rusia.

Untuk mengembalikan pendapatan minyaknya, Rusia pun menawarkan minyaknya ke negara-negara lain yang bersedia membeli.

Tak hanya itu, Rusia juga memberikan diskon besar-besaran untuk negara yang mau membeli minyaknya.

India merupakan salah satu negara yang memanfaatkan kesempatan emas tersebut.

Kilang minyak besar India semakin beralih ke pedagang swasta yang lebih kecil dan kurang dikenal untuk meningkatkan pembelian minyak Rusia yang didiskon, Bloomberg melaporkan pada hari Jumat, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Menurut laporan itu, birokrasi yang terlibat dalam negosiasi langsung dengan produsen Rusia memperlambat proses pengadaan pasokan.

Hal itu telah mendorong penyuling untuk beralih ke perusahaan yang lebih kecil untuk memfasilitasi pengiriman.

Melansir Russian Today, Jumat (29/7/2022), perantara tersebut dilaporkan termasuk perusahaan Wellbred dan Montfort, pejabat kilang India mengatakan kepada outlet berita dengan syarat anonim.

Tidak ada perusahaan yang menanggapi permintaan komentar, demikian pula kilang minyak negara bagian Indian Oil Corp atau Rosneft Rusia, catatan Bloomberg.

India telah meningkatkan pembelian minyak Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

India mengambil keuntungan dari diskon yang ditawarkan Rusia pada pasokannya di tengah sanksi Barat, yang menjauhkan beberapa pembeli tradisional negara itu.

India merupakan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia.

Menurut laporan Bloomberg melaporkan, mengutip data dari perusahaan analitik Kpler, India mengimpor rekor 1 juta barel minyak Rusia per hari pada Juli.

Rekor ini naik dari rekor sebelumnya sekitar 950.000 barel per hari pada Juni.

“Para penyulingan India bersedia mengambil risiko berurusan dengan pedagang baru yang kurang dikenal ini karena diskonnya pasti terlalu bagus untuk dilewatkan. Kami tahu penyulingan India menginginkan kargo Rusia dengan basis pengiriman. Jadi selama pedagang baru memenuhi kebutuhan itu, itu berhasil,” Vandana Hari, pendiri perusahaan analitik Vanda Insights, mengatakan kepada outlet berita.

Baca Juga: Rusia Ubah Taktik Serangan di Ukraina, Kembali Tempatkan Pasukan Besar-besaran di Tiga Wilayah Selatan Ukraina, Ini Tujuannya

Artikel Terkait