Pembunuhan JFK (1) : Kennedy Sudah Mempunyai Firasat?

Birgitta Ajeng

Editor

Pembunuhan JFK (1) : Kennedy Sudah Mempunyai Firasat?
Pembunuhan JFK (1) : Kennedy Sudah Mempunyai Firasat?

Inilah bagian pertamakisah tentang pembunuhan John F Kennedy yang ditulis di Majalah Intisari edisi November 1988 dengan judul asli "Kennedy Sudah Mempunyai Firasat?".--Intisari-Online.com -John F. Kennedy pemah bertanya kepada dokter pribadinya, Janet Travell, "Dalam seratus tahun terakhir, setiap presiden AS yang terpilih pada tahun yang habis dibagi 20 selalu meninggal di dalam tugas. Bagaimana, nih?" Ternyata firasatnya benar. la dibunuh pada 22 November 1963, hari ini, 50 tahun lalu.Entahlah, apakah JFK sempat memikirkan kematian ketika pesawatnya mendarat di Dallas,Texas, pada tanggal 22 November 1961. Bersama Jackie, Wakil Presiden Lyndon Johnson dan istri, ia kesana untuk memperbaiki perpecahan dalam tubuh Partai Demokrat Texas. Soalnya, mereka sedang ancang-ancang mempersiapkan kampanye pemilihan presiden berikutnya (1964).Sesuai dengan rencana, JFK, Jackie, Johnson dan lain-lainnya berkonvoi dengan limusin terbuka ke Dallas Trade Market. Disanaia akan berpidato dalam acara makan siang. JFK duduk di belakang sebelah kanan berdampingan dengan Jackie. Gubernur Texas John B. Connaly dan istrinya berhadapan dengan mereka. Massa menyambut di sepanjang jalan dengan bersorak-sorai. Ini tidak berarti agen-agen rahasia bisa santai. Justru Dallas terkenal padat dengan penentang berat pemerintahan Kennedy.Di Jalan Dealey Plaza, mendekati jalan bebas hambatan, (waktu menunjukkan pukul 12.30) mendadak ada tiga tembakan. JFK terkulai. Connaly pun tertembak.Tembakan ketiga merobek separuh bagian belakang kepala JFK. "Kami melihat rambut dan lain-lainnya melambung ke udara," ujar seorang ajudan presiden. Darah membasahi gaun Jackie yang berwarna merah jambu. Limusin ngebut ke rumah sakit terdekat. Seorang perawat yang ketika itu bertugas di kamar operasi bercerita, betapa sulitnya melepaskan besi penopang punggung yang biasa dikenakan JFK.Jackie tetap tinggal di dalam kamar operasi. Dokter melubangi tenggorokan JFK untuk memasukkan pipa oksigen. Dadanya diberi kejutan-kejutan supaya otot-otot jantungnya aktif kembali. Namun, akhirnya tubuh John F. Kennedy, presiden AS yang ke-35 dan yang termuda, diselubungi dengan seprai putih. Jackie melepaskan cincin kawinnya dan memasangnya di jari JFK.Ambulans membawa jenazah JFK ke lapangan terbang. Air Force One sudah menanti. Seorang ajudan dari angkatan udara yang turut membantu mengangkat peti itu masih ingat, peti itu jauh lebih berat dari yang disangkanya. la juga mengambil topi Jackie, lalu diam-diam membersihkan percikan otak JFK yang masih melekat di topi itu. Ketika mengembalikan topi, ia melihat gaun Jackie belepotan darah. "Ini darah Jack (JFK). Saya tidak akan membersihkannya," kata Jackie. "Biar mereka tahu apa yang mereka perbuat pada suami saya."