"Mengunduh" Mandela via Online

Moh Habib Asyhad

Penulis

Intisari-Online.com -Tak hanya Afrika Selatan, seluruh dunia juga merasa kehilangan atas meninggalnya tokoh kharismatik, Nelson Mandela. Mandela meningal di usianya ke-95 tahun pada Kamis, 5 Desember 2013. Ucapan belasungkawa mengalir di berbagai penjuru dunia.

Gajah mati meninggalkan gading, Mandela mati meninggalkan ajaran serta konsep terkait komitmennya yang begitu besar terhadap keadilan sosial. Nelson Mandela Centre of Memory (NMCM) adalah rujukan yang tepat bagi mereka yang ingin belajar banyak tentang Mandela. Di tempat beragam asrip yang berkaitan dengan Mandela tersimpan.

Untuk mempermudah akses, NMCM menyediakan layanan online dengan nama Nelson Mandela Digital Archive Project. Untuk melancarkan proyeknya, NMCM menggandeng Google Culturar Institute yang mempunyai konsentrasi dalam melestarikan serta mempromosikan kebudayaan.

Seperti halnya layanan online lainnya, proyek digital ini bersifat interaktif. Pengguna bisa berselancar melalui media gambar, video, teks, yang memungkinkan untuk belajar lebih dalam mengenai Nelson Mandela sekaligus aspek-aspek lain yang melingkupi kisah hidupnya.

Proyek digital itu sendiri dibagi menjadi tujuh kategori: Early Life, Prison Years, Presidential Years, Retirement, Books for Mandela, Young People, dan My Moments with a Legend.Empat poin awal merupakan hal yang berkaitan langsung dengan diri Mandela, sisanya lebih pada hubungan Mandela dengan masyarakat.

Book for Mandela” misalnya, menunjukkan berbagai macam buku yang bercerita tentang Mandela. “Young People” dan “My Moments with a Legend” menunjukkan kepribadian dan komitmennya terhadap keadilan sosial menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekelilingnya, terutama para pemuda, yang Mandela anggap sebagai pondasi dari sebuah negara.

Dari program ini juga, para pengagum Mandela bisa mengambil kutipan-kutipan ampuh yang biasa diuarkan oleh tokoh kharismatik tersebut. Yang lebih penting lagi, aplikasi ini dengan detail menggambarkan bagaimana proses yang dilewati Mandela saat menulis autobiografinya yang monumental, A Long Walk to Freedom. (mashable.com)