Intisari-Online.com – Jelang laga musim 2022/2023, kabar mengejutkan datang dari Borussia Dortmund, striker terbarunya Sebastien Haller didiagnosis mengidap penyakit tumor testis.
Striker terbaru itu awalnya mengeluh sakit dan usai diperiksa ternyata mengidap penyakit tersebut.
Lewat media sosialnya, Haller menenangkan penggemarnya soal kondisi yang dialaminya.
Menurut pemain yang pernah membela Auxerre, Utrecht, Eintracht, Frankfurt, dan West Ham United itu yakin dia bisa sembuh melawan tumor testis.
Melansir Medscape (17/8/2021), tumor testis adalah tumor ganas padat yang paling umum terjadi para pria berusia 20 hingga 35 tahun di Amerika Serikat.
Untuk alasan yang tidak diketahui, kejadian kanker ini, meningkat selama abad terakhir.
Pada dekade terakhir, kejadian kanker testis meningkat sekitar 1,2% per tahun, meskipun tingkat peningkatannya telah melambat.
Sekitar 9.000 kasus baru telah didiagnosis di Amerika Serikat setiap tahun, meskipun hanya sekitar 400 kematian yang terjadi setiap tahun.
Namun, tidak diketahui apa yang menjadi penyebab kanker testis ini.
Kanker testis terjadi di testis, yang terletak di dalam skrotum, kantung kulit yang longgar di bawah penis, dan biasanya hanya mempengaruhi satu testis.
Testis menghasilkan hormon seks pria dan sperma untuk reproduksi.
Melansir Mayo Clinic, dokter hanya mengetahui bahwa kanker testis terjadi ketika sel-sel sehat di testis berubah.
Sel-sel sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga tubuh berfungsi norma, namun terkadang beberapa sel mengalami kelainan, menyebabkan pertumbuhan ini menjadi tidak terkendali.
Dengan sel kanker ini terus membelah bahkan ketika sel baru tidak diperlukan, dan sel-sel yang terakumulasi membentuk massa di testis.
Hampir semua kanker testis dimulai di sel germinal, sel di testis yang menghasilkan sperma yang belum matang.
Tetapi, apa yang menyebabkan sel germinal menjadi abnormal dan berkembang menjadi kanker tidak diketahui.
Kanker testis sangat dapat diobati, bahkan ketika kanker telah menyebar di luar testis.
Tergantung pada jenis dan stadium kanker testis, Anda mungkin menerima salah satu dari beberapa perawatan, atau kombinasi.
Melansir dari Mayo Clinic, tanda dan gejala kanker testis antara lain:
- Benjolan atau pembesaran di salah satu testis
- Perasaan berat di skrotum
- Sakit tumpul di perut atau selangkangan
- Kumpulan cairan tiba-tiba di skrotum
- Nyeri atau ketidaknyamanan pada testis atau skrotum
- Pembesaran atau kelembutan payudara
- Sakit punggung
Sementara, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker testis, antara lain:
- Testis yang tidak turun (cryptorchidism). Testis terbentuk di daerah perut selama perkembangan janin dan biasanya turun ke skrotum sebelum lahir.
Pria yang memiliki testis yang tidak pernah turun memiliki risiko lebih besar terkena kanker testis dibandingkan pria yang testisnya turun secara normal. Risiko tetap tinggii meski testis telah dipindahkan secara operasi ke skrotum.
- Namun, sebagian besar pria yang mengembangkan kanker testis tidak memiliki riwayat testis yang tidak turun.
- Perkembangan testis yang tidak normal. Kondisi yang menyebabkan testis berkembang secara tidak normal, seperti sindrom Klinefelter, dapat meningkatkan risiko kanker testis.
- Sejarah keluarga. Jika anggota keluarga menderita kanker testis, Anda mungkin memiliki peningkatan risiko.
- Usia. Kanker testis mempengaruhi remaja dan pria yang lebih muda, terutama mereka yang berusia antara 15 dan 35 tahun. Namun, dapat terjadi pada usia berapa pun.
-Ras. Kanker testis lebih sering terjadi pada pria kulit putih daripada pria kulit hitam.
Lalu, kapan pergi ke dokter?
Segera temui dokter jika Anda mendeteksi rasa sakit, pembengkakan atau benjolan di testis atau daerah selangkangan, terutama jika tanda dan gejala ini berlangsung lebih dari dua minggu.
Karena tidak ada cara untuk mencegah kanker testis, maka beberapa dokter merekomendasikan agar dilakukan pemeriksaan testis sendiri secara teratur untuk mengidentifikasi kanker testis pada tahap paling awal.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari