Abu Daooh, Wanita Mesir yang Berpakaian Seperti Lelaki Selama 42 Tahun

Lintang Bestari

Editor

Abu Daooh, Wanita Mesir yang Berpakaian Seperti Lelaki Selama 42 Tahun
Abu Daooh, Wanita Mesir yang Berpakaian Seperti Lelaki Selama 42 Tahun

Intisari-Online.com - Abu Daooh, wanita yang ‘dipaksa’ untuk hidup seperti laki-laki selama 42 tahun, baru saja menerima penghargaan dari negaranya. Selama ini, ia berpakaian seperti laki-laki untuk mencari pekerjaan setelah suaminya meninggal. Semuanya Daooh lakukan untuk membiayai kehidupan anaknya.

“Saya bekerja di Aswan menggunakan celana dan galabeya. Jika tidak seperti itu, tidak ada yang memperbolehkan saya bekerja di sana,” katanya kepada The New York Times. Ia memakai pakaian laki-laki bukan sebagai ekspresi pernyataan gendernya, tapi memang karena dia kesulitan mencari pekerjaan.

Pada tahun 1970, ketika suaminya berpulang, meninggalkan Daooh dan anak perempuannya dalam kemiskinan, sangat sulit bagi wanita untuk mencari pekerjaan. Selama 7 tahun, ia bekerja sebagai buruk pabrik dengan penghasilan kurang dari 1 dolar perharinya. Saat ini ia bekerja sebagai penyemir sepatu. Setidaknya, pekerjaan itu tidak terlalu melelahkan seperti buruh pabrik. Itulah sepenggal kisah dari wanita Mesir yang berpakaian seperti lelaki selama 42 tahun yang baru menerima penghargaan.

Tahun ketika suami Daooh meninggal, jarang sekali terdengar ada wanita Mesir yang bekerja. Bahkan hingga sekarang, hanya sedikit wanita yang terjun ke dunia kerja – sekitar 26% saja, berbeda jauh dengan prianya yang mencapai 79%. Berdasarkan analisis dari Clinton Foundation and The Bill & Melinda Gates Foundation, jika pria dan wanita Mesir berpartisipasi di dunia kerja secara seimbang, maka pendapatan negaranya bisa meningkat hingga 34%. Thompson-Reuters bahkan mengatakan Mesir adalah tempat terburuk di Arab bagi wanita. (time.com)