Intisari-online.com - Belakangan ini kasus tembak-tembakan antara polisi, Brigadir J dan Bharada E menjadi perhatian publik.
Insiden tembak-tembakan tersebut, berakhir dengan kematian Brigadir J setelah ditembak oleh Bharada E tepat di dadanya.
Brigadir J diketahui adalah sosok polisi yang berasal dari Jambi, dia merupakan anak dari Samuel Hutabarat.
Brigadir J tewas ditembak setelah diduga melakukan pelecehan pada istri Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Lantas, Bharada E yang berada di lokasi diketahui datang lalu terjadilah insiden tembak-tembakan.
Melansir KompasTV, menurut, keterangan ayahnya Samuel Hutabarat, Brigadir J adalah sosok yang penurut, dan baik.
Dia juga ajudan Propam Ferdy Sambo sejak bintang satu hingga bintang dua, dan juga menjadi sopir.
Tepatnya sejak tahun 2020, pada saat itu Ferdy Sambo masih bintang satu, hingga kemudian bintang dua.
Selain itu, Keluarga Brigadir J, Samuel Hutabarat juga mengungkapkan bahwa anaknya adalah seorang sniper khusus.
Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat, biasanya ditempatkan di titik-titik rawan.
Brigadir J juga diketahui, lulusan Brimob pada tahun 2012.
Sementara itu, kematian Brigadir J tersebut hingga kini masih di dalami oleh polisi.
Sang ayah Samuel Hutabarat, mengungkap adanya kejanggalan dari kematian anaknya di rumah dinas Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Ayah Brigadir J mempertanyakan soal CCTV yang seharusnya diungkap oleh polisi untuk memperjelas kasus ini.
Namun, diketahui CCTV di rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo mati selalama dua hari.
Sementara, Polisi menyampaikan Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E.
Menurut penjelasan Bharada E, Brigadir J tewas tertembah setelah mencoba melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Polri.