Intisari-Online.com – Masjid Umayyah di Suriah, juga dikenal sebagai Masjid Agung Damaskus, tidak hanya salah satu masjid tertua dan terbesar di dunia, tetapi merupakan situs tersuci keempat dalam Islam.
Masjid ini dibangun di atas basilika Santo Yohanes Pembaptis setelah kaum Muslim merebut Damaskus pada tahun 634 M.
Sebuah legenda abad ke-6 menyebutkan bahwa kepala orang suci itu ada di suatu tempat di dalam masjid.
Namun, jika Anda tidak dapat menemukan relik saat berkunjung, Anda pasti dapat menemukan makam Saladin di sebuah taman kecil di samping tembok utara.
Pada tahun 661, Khilafah Islam berada di bawah kekuasaan dinasti Umayyah, yang memilih Damaskus sebagai ibu kota dunia Muslim.
Khalifah Umayyah keenam memerintahkan pembangunan sebuah masjid di situs katedral Bizantium pada tahun 706, yang digunakan oleh orang Kristen setempat yang juga membangun ruang sholat bagi umat Muslim.
Masjid baru khalifah al-Walid ini benar-benar menghancurkan basilika, meskipun fitur seperti lengkungan didaur ulang.
Ketika orang-orang Kristen memprotes, khalifah mengizinkan mereka memasuki gereja-gereja yang direbut di Damaskus.
Masjid ini selesai dibangun pada tahun 715, tak lama setelah kematian al-Walid dan didedikasikan untuk kota besar itu.
Ketika Dinasti Abbasiyah berkuasa pada tahun 750, mereka memindahkan ibu kota kekhalifahan ke Baghdad.
Abbasiyah tidak tertarik pada Damaskus dan masjid itu terbengkalai di bawah kekuasaan mereka.
Namun, karena tidak dapat disangkal yang merupakan kemenangan Islam, bangunan itu terhindari dari penghancuran segala hal Umayyah oleh Abbasiyah, melansir History Hit.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR