Diana Kim, 10 Tahun Menghabiskan Waktu Memotret Gelandangan dan Menemukan Ayahnya di antara Mereka

Moh Habib Asyhad

Editor

Diana Kim, 10 Tahun Menghabiskan Waktu Memotret Gelandangan dan Menemukan Ayahnya di antara Mereka
Diana Kim, 10 Tahun Menghabiskan Waktu Memotret Gelandangan dan Menemukan Ayahnya di antara Mereka

Intisari-Online.com -Ini adalah sebuah kisah yang mengharukan. Diana Kim (30) 10 tahun menghabiskan waktunya memotret gelandangan dan menemukan ayahnya di antara mereka. Ayahnya, yang memperkenalkannya pertama kali dengan dunia fotografi yang kini ia gemari.

Saat Diana masih kecil, ayahnya adalah seorang pengusaha studio foto di Pulau Maui, Hawai. Tapi cerita indah itu berubah drastis ketika kedua orangtuanya berpisah. Diana kehilangan kontak dengan ayahnya yang hidup berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dari kerabat satu ke kerabat yang lain. Dari teman satu ke teman yang lain.

Pada 2003, ketika Diana telah menjadi mahasiswa fotografi, ia memiliki proyek foto jangka panjang tentang para gelandangan yang tinggal di sekitarnya. Dari situ ia juga sedikit tahu dari neneknya, bahwa ayahnya telah menjadi gelandangan—dengan kesehatan mental mulai memburuk dan tidak ada yang tahu di mana ia tinggal.

Diana bersama ayahnya tahun 1988/Metro.co.uk

Sepuluh tahun kemudian, ketika ia berada di Honolulu, ketika ia tengah mendokumentasikan para gelandangan yang termarjinalkan, ia mendapati ayahnya di antara mereka. Kepada NBC News, ia menyebut itu sebagai momen yang paling “meluluhkan” hatinya.

Selama beberapa tahun setelahnya, Diana berusaha untuk berhubungan kembali dengan ayahnya. Dan dalam banyak hal, ia berusaha membantu ayahnya—yang terkena schizophrenia akut—dengan membuka kenangan-kenangan masa lampaunya.

Diana mengatahui ayahnya menjadi gelandangan pada 2012, dan sejak saat itu ia terus mengikuti hidup ayahnya dengan lensa/Metro.co.uk

Untuk membantu penyembuhan ayahnya, Diana membuat penggalangan dana di Kickstarter dengan membuat kotak foto berjalan bersama ayahnya bernama “The Homeless Paradise”. Dengan cara itu, ia juga ingin membuat nonasi untuk CARE Medical History Bracelets, juga untuk para tunawisma.

Akhir 2014, kesehatan ayah Diana mulai berangsur pulih/Metro.co.uk

“Tujuan saya, jauh sebelum ayah saya menjadi gelandangan, adalah untuk memanusiakan mereka yang hidup di jalanan,” ujarnya seperti dilansir Metro.co.uk. “Masing-masing mereka memiliki cerita, dan saya berharap bahwa dengan berbagi cerita saya sendiri, ini bisa memberi perspektif baru.”

Menurut Diana, dalam hidup itu selalu ada “kesempatan kedua”. “Tidak ada kegagalan kecuali Anda menyerah, dan ia (ayah) tidak pernah menyerah. Saya juga tidak pernah menyerah pada dirinya.” (Metro.co.uk)