Intisari-Online.com – Hampir 2.000 tahun yang lalu, seekor kura-kura hamil berlindung di sebuah rumah kosong di Pompeii.
Kemudian Gunung Vesuvius meletus, dan menutupi kura-kura itu dengan batu vulkanik dan abu.
Para arkeolog yang menggali kota kuno itu telah menemukan sisa-sisa kura-kura Hermann sepanjang 13,97 cm dan telurnya.
Temuan ini menambahkan lapisan detail baru pada apa yang diketahui para ahli tentang periode antara 62 M, ketika Pompeii dilanda gempa bumi, dan 79 m ketika dihancurkan oleh letusan gunung berapi.
Para arkeolog menemukan sisa-sisa di bagian kota yang sedang digunakan untuk pemandian umum.
Para arkeolog menduga kura-kura itu berhasil masuk ke sebuah bangunan yang rusak parah akibat gempa untuk dibangun kembali, tetapi dia belum bertelur pada saat Gunung Vesuvius meletus.
Jika kura-kura tidak menemukan habitat yang cocok untuk bertelur, meski dapat mempertahankannya, tetapi jika mereka menunggu terlalu lama, akhirnya akan mati.
Meskipun kura-kura bisa menjadi hewan peliharaan rumah tangga, para ahli mengatakan dia lebih mungkin adalah kura-kura liar yang masuk ke kota dari pedesaan.
Setelah dengan hati-hati mengeluarkan sisa-sisa dari situs, peneliti akan mempelajarinya lebih lanjut di laboratorium.
Di masa lalu, para arkeolog telah menemukan kura-kura lain di Pompeii, meskipun mereka telah menemukannya di kebun atau di rumah penduduk kaya.
“Pompeii secara substansial rusak, dan tidak semua tempat dapat dibangun kembali setelah gempa bumi,” kata Mark Robinson, seorang arkeolog di Universitas Oxford yang bekerja pada proyek penggalian Pompeii, kepada Leo Sands dari BBC News.
“Flora dan fauna dari pedesaan sekitarnya telah pindah ke kota.”
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR