Intisari-Online.com -Sejumlah media asing tertarik untuk memberitakan rencana pertemuan Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada 30 Juni 2022 bulan ini.
Kantor Berita RusiaTASSpada Selasa (14/6/2022) memberitakan rencana Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo di Moskwa pada 30 Juni.
Namun tak hanya itu, Jokowi ternyata juga akan bertolak ke Ukraina sekaligus untukmembahas dampak ekonomi dan kemanusiaan dari invasi Moskwa.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi pada Rabu (22/6/2022).
Retno Marsudi mengatakan Presiden Jokowi akan mengunjungi Kyiv dan Moskwa setelah mewakili Indonesia sebagai negara tamu pada KTT G7 di Jerman pada 26 dan 27 Juni.
"Dalam kunjungan ke Kyiv dan Moskwa, Presiden akan bertemu dengan Presiden (Volodymyr) Zelensky dan Presiden (Vladimir) Putin," kata Retno Marsudi dalam Press Briefing secara online, Rabu.
Ini berarti Jokowi kemungkinan akan menjadi pemimpin Asia pertama yang melakukan perjalanan ke kedua negara sejak pertempuran antara Rusia dan Ukraina dimulai.
Jokowi ke Ukraina di Tengah Perang
Kunjungan Jokowi ke Ukraina memang bukan tanpa risiko.
Kunjungan itu dilakukan di tengah perang Rusia dengan Ukraina.
Karena itu, Jokowi dikawal 39 pasukan pengamanan presiden (Paspampres) yang dilatih khusus berasal dari beberapa satuan elite TNI seperti Kopassus dan Denjaka.
Sebelum berangkat ke Ukraina, Presiden Jokowi mengatakan misi kunjungannya ke neagara yang sedang berperang itu adalah untuk mengajak Zelenskyy membuka ruang dialog untuk membangun perdamaian terkait konflik dengan Rusia.
“Karena perang memang harus dihentikan dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali,” kata Presiden di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Setelah dari Ukraina, Presiden akan bertolak menuju Moskow, Rusia untuk bertemu dengan Vladimir Putin.
Misi yang sama dibawa presiden Jokowi saat bertemu dengan putin yakni membuka ruang dialog perdamaian.
Kereta VIP Dipakai Para Kepala Negara
Para pemimpin dunia yang mengunjungi Kiev, mulai Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki hingga Kanselir Jerman Olaf Scholz, dilaporkan menggunakan kereta VIP dan menempati gerbong mewah.
Menurut laporan Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL), salah satu kereta mewah yang digunakan adalah kereta yang sebelumnya dipakai mengangkut turis berduit ke Semenanjung Krimea.
Semenanjung Krimea dianeksasi Rusia sejak 2014, hanya beberapa bulan setelah kereta selesai dibuat. Sehingga, kereta tersebut segera beralih jalur.
Pada Januari 2022 lalu sebelum perang meletus, RFE/RL berkesempatan mengintip interior kereta mewah itu.
Selain itu, DW melaporkan bahwa terdapat kereta-kereta lain yang digunakan.
Kereta-kereta itu dibangun pada era Uni Soviet, tetapi dimodernisasi beberapa tahun lalu.
Banyak di antaranya dilengkapi fasilitas tempat tidur king-size dan televisi flat.
Terdapat juga gerbong ruang rapat dengan tempat duduk berlapis kain.
Belum diketahui kereta manakah yang akan dipakai Jokowi untuk bertolak ke Kiev.
Di lain sisi, tidak semua politikus mendapatkan kereta VIP.
Pemimpin partai oposisi Jerman, Friedrich Merz, misalnya.
Ketika mengunjungi Kiev pada awal Mei lalu, Merz mendapatkan gerbong kelas satu dengan tempat tidur sempit dan meja lipat.
Meskipun demikian, gerbong kelas satu tersebut diyakini lebih nyaman dari bermacam gerbong kelas satu biasa yang terkadang hanya dilengkapi tempat tidur kayu.
(*)