Intisari-Online.com – Seorang pengemis tua, lusuh, duduk membungkuk mengulurkan tangannya di sudut jalan yang ramai. Entah sudah berapa ratus pasang kaki lewat persis di depannya.
Tolstoy, seorang penulis besar kenamaan kebetulan lewat di depannya, langsung berhenti dan mencoba mencari kepingan uang logam di sakunya. Ternyata tak ada.
Dengan amat sedih Tolstoy berkata,“Janganlah marah kepadaku, hai saudaraku. Aku tidak bawa uang.”
Mendengar kata-kata itu, wajah pengemis berbinar-binar dan ia menjawab, “Tak apa-apa Tuan. Saya gembira sekali, karena Anda menyebut saya saudara. Inilah pemberian yang sangat besar bagi saya.”
Mari kita mengulurkan tangan kita, memberikan waktu kita, menjadi saudara di tengah saudara. Menyapa mereka seperti Tolstoy menyapa pengemis tua itu. Dan dunia ini akan menjadi sebuah keluarga dari Tuhan Pencipta yang satu dan sama.