Intisari-Online.com – Suatu ketika seorang anak membawa ayahnya untuk makan di restoran mahal. Di sanalah ia tak sadar bahwa telah ada benda berharga yang tertinggal.
Sejak awal masuk dalam restoran, anak ini tak menghiraukan hal lain selain ayahnya. Ia sudah memesan menu terbaik dan ketika makan, ia selalu membantu ayahnya dengan sabar. Sang ayah sendiri sudah tua dan tampak kesulitan untuk makan dengan baik. Ada banyak makanan yang tercecer di meja, lantai, bahkan bajunya sendiri.
Alih-alih merasa malu, sang anak justru membantu ayahnya makan dengan sabar. Ia juga mengambili setiap kotoran yang terjatuh di meja dan lantai. Ketika ayahnya sudah selesai makan, ia segera bangkit berdiri. Dibawanya sang ayah ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari makanan yang tercecer kemudian mereka berdua duduk lagi di meja.
Ketika semua sudah selesai, sang anak menggandeng ayahnya, membayar tagihan, dan pulang dengan wajah gembira. Namun tak lama kemudian ia kembali dan berbicara dengan kasir berserta manager restoran yang hari itu memang sedang berjaga di bagian pembayaran.
Sang anak berkata, “Anda salah memberi saya harga. Saya membayar terlalu sedikit. Silakan dicek.” Manager restoran itu berkata, “Anda sudah meninggalkan sesuatu yang berharga di sini. Karena itu, Anda cukup membayar seperempat harga makanan di sini.”
Dengan bingung, sang anak bertanya, “Apa yang telah saya tinggalkan? Saya tidak meninggalkan barang berharga apapun.” Sambil tersenyum sang manager berkata, “Anda telah meninggalkan pelajaran tak ternilai bagi kami tentang bakti pada orangtua. Hal itu sangat mahal harganya. Terima kasih telah membagikan pada kami pengalaman yang begitu berharga ini.”