Intisari-Online.com – Adalah sebuah kisah yang menceritakan kehidupan dari tiga makhluk yang sangat bersahabat satu sama lain. Mereka adalah si KKS: Kura-kura, Kodok, dan Kaki Seribu. Mereka bersahabat, yang selalu kompak dan serasi. Setiap berjumpa dan berpisah mereka berseru: KKS, yes!
Suatu hari, Kura-kura membuat pesta kecil-kecilan pada hari ulang tahunnya. Dia hanya mengundang dua sobat karibnya itu. Mereka sangat senang, ngobrol, makan, minum, bergurau, dan banyak lagi yang mereka lakukan bersama. Sekarang tibalah mereka pada acara tiup lilin dan potong kue tart dengan tulisan KKS. Tiba-tiba si Kodok tersadar, “Lo, Ra, koreknya mana? Kamu ‘kan mesti tiup lilin?”
Kura-kura juga baru ingat bahwa dia lupa beli korek api, “Iya, ya… maaf aku lupa tidak sediakan korek. Soalnya tadi belanja di mall, sulit dapat korek. Kalau begitu kamu saja yang beli Dok, warungnya dekat kan?”
“Lo kok aku sih? ‘Kan tuan rumahnya, kamu Ra..”, jawab Kodok menolak.
“Iya sih, tapi kan aku jalannya lambat dan santai. Kalau kamu ‘kan bisa cepat dan dari jauh udah bisa beri isyarat kalau dapat atau tidak,” sahut Kura-kura.
“Ah, tidak bisa begitu dong. Aku ‘kan undanganmu. Lagian kalau soal cepat, pasti si Kaki Seribu lebih cepat dari aku. Kakinya aja ada seribu!”
“Oh, iya ya. Kamu aja deh yang pergi, temanku Kaki Seribu..”
“Kok jadi aku sih?” Kaki Seribu bermaksud menolak.
Akhirnya si Kaki Seribu pergi juga membeli korek api.
Si Kodok dan Kura-kura menunggu, sambil bercerita tentang apa saja. Mereka tertawa, gembira dan saling bercanda. Lima menit menunggu… Si Kaki Seribu belum datang juga. Sepuluh menit. Dua puluh menit. Satu jam… Dan ternyata sampai tiga jam sang Kaki Seribu belum nongol juga.
“Kok teman kita Kaki Seribu belum datang juga ya? Jangan-jangan dia mengalami kecelakaan di jalan, patah kaki separuh?”, cemas Kodok.
“Iya nih, aku jadi kuatir, kita susul ajau yuk..,” ajak Kura-kura.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR